"Sehun! Ini gawat! Anakmu akan segera lahir, cepatlah pulang! Kami tidak mendapat akses jalan ke rumah sakit!Sepertinya Jun akan melahirkan di apartemenku!"
Mendengar salah satu voice message yang dikirim oleh Kris membuat tubuh Sehun lemas seketika. Karena voice message tersebut sudah dikirim 2 jam yang lalu. Sehun merasa seperti roh nya telah keluar meninggalkan tubuhnya
"Tuan..? Tuan...? Anda baik-baik saja?" Tanya sang sopir taxi yang turut mendengar rekaman suara dari Kris
"Pak, tolong antarkan semua barangku ke alamat ini, karena aku akan turun disini" Ucap Sehun sembari menyodorkan secarik kertas yang berisi alamat apartemen miliknya
"Tapi diluar sedang hujan deras Tuan"
"Tak apa Pak, aku sangat buru-buru, ini uang untukmu, ambillah kembaliannya"
Tanpa menunggu jawaban dari sopir taxi itu, Sehun keluar dari mobil dan pergi meninggalkannya sendirian dalam kemacetan
Dengan suara degup kencang jantungnya yang tersamarkan oleh air hujan, Sehun terus berlari, tanpa menghiraukan tubuhnya yang sudah basah kuyup akibat hujan yang sangat deras
Ponsel miliknya yang battery nya belum sempat terisi pun sudah kembali tidak berfungsi, sehingga ia tidak dapat menggunakannya untuk menelpon
"Jun tunggu aku!"
.
.
.
Rintihan dan isak tangis Junmyeon menghiasi seluruh sudut ruangan kamar Kris, tangan mungilnya sibuk meremas bed sheet, matanya terpejam dengan sangat erat, tubuhnya berkeringat, wajahnya pucat karena menahan sakit dan mulutnya tidak berhenti menyebut nama Alpha kesayangannya
Melihat pemandangan itu, Kris sangat kesal tentunya, ia terus mengumpat Sehun dalam hati sambil mengelus rambut basah Junmyeon dan mengucapkan kata-kata yang bisa menyemagati Omega manis itu
Sementara Yixing terus menyeka darah dan cairan yang keluar dari mulut rahim Junmyeon yang sudah memasuki pembukaan ke 7
Semakin lama, tubuh Junmyeon bergerak semakin gelisah
"Yifan! Bersiap-siaplah! Sepertinya Jun sudah memasuki pembukaan ke 8, bayi nya akan segera lahir!"
"A-aku harus apa?!" Tanya Kris panik
"Dampingi Junmyeon dan beri dia semangat"
"O-okay!"
"Jun dengarkan instruksiku, jangan mendorong apabila aku belum memberimu perintah, karena itu hanya akan membuang energimu. Kau mengerti?"
Junmyeon mengangguk sambil melihat Yixing dengan tatapan penuh ketakutan
"Kau harus menarik napas lewat hidung dan keluarkan lewat mulut. Kau harus perhatikan napasmu. Apa kau siap?"
Lagi-lagi Junmyeon mengangguk
"Okay... sekarang tarik napas..... dorong!"
Junmyeon mendorong menggunakan seluruh tenaga yang ia miliki, walaupun disertakan dengan teriakan karena ia tidak bisa menahan rasa sakitnya. Tangan-tangan mungilnya mencengkram dan menarik lengan Kris dengan sangat kuat
"Bagus Jun! Ayo kau pasti bisa!" Ucap Kris menyemangati
"Good Jun! Tarik napas... dorong!"
.
.
.
Dengan tubuh basah kuyup, Sehun masuk ke gedung apartemen yang ditinggali Kris. Napasnya memburu, jarinya menekan tombol lift dengan terburu-buru

KAMU SEDANG MEMBACA
Twenty Four
FanfictionSemenjak bertemu dengan Oh Sehun, Seorang Kim Junmyeon harus merasakan cobaan terberat dalam hidupnya WARNING! Mature Content 🔞 Boy x Boy Relationship Alpha, Beta, Omega Fanfiction Note : Mohon untuk membaca part "What is ABO?" terlebih dahulu agar...