Chapter 148

1.1K 119 15
                                    

Mendengar berita yang disampaikan Jongdae membuat Sehun terdiam dan tidak mampu berkata-kata. Ia hanya membulatkan matanya dan membuka mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu, namun tidak ada suara yang keluar dari mulutnya

"Sehun, ada apa nak? Siapa yang menelpon?" Tanya sang Ayah khawatir

Sehun mematikan telponnya dengan tangan gemetar. Air mata sudah menggenang di pelupuk matanya

"Sehun! Kenapa menangis nak? Katakan pada Ayah apa yang terjadi..?!"

"Jun....." ucapnya gemetar

"Ada apa dengan Jun?"

"Minseok.. sudah pergi membawanya.... ke Busan.."

"Apa?!"

"Sekarang... mereka semua akan pergi ke airport untuk menyusulnya..."

"Kalau begitu kita juga!"

"Huh?"

"Kita masih punya kesempatan nak! Mungkin saja pesawatnya belum take off!" Ucap sang Ayah berapi-api

"Tapi-"

"Kau ingin menemuinya atau tidak?"

"T-tentu saja aku mau!"

"Kalau begitu ayo! Jangan khawatir, Ayah akan membantumu"

.

.

.

"Chanyeol, Tiffany, Baekhyun, kita ganti rencana!" Ucap Jongdae dengan napas tersengal-sengal karena berlarian menghampiri mobil Chanyeol

"Huh? Memangnya kenapa Jongdae?" Tanya Tiffany bingung

"M-minseok....... Minseok sudah... membawa Jun ke Busan!"

"Apa?!" Ucap ketiga orang itu shock

"Ayo cepat! Kita tidak punya waktu, kita harus ke bandara sekarang!"

Setelah Jongdae menaiki mobil Chanyeol, Alpha bertelinga lebar itu langsung menginjak gas mobilnya

"Ku harap kita tidak terlambat.."

.

.

.

"Jun.. kenapa melamun?" Tanya Minseok yang melihat adiknya tiba-tiba berhenti berjalan

"T-tidak.. apa-apa Hyung..." sahutnya lesu

Junmyeon pun kembali berjalan mengikuti Minseok

"Hm sepertinya kita datang terlalu cepat... karena ternyata kita baru bisa check in 1 jam lagi" ucap Minseok sembari mengecek arlojinya

Sebelum aku pergi.. setidaknya aku ingin mendengar suara Sehun Hyung untuk terakhir kalinya.. mencium bibirnya, memeluk tubuhnya.. dan menghirup aroma tubuhnya.. rasanya aku ingin membisikkan ke telinganya betapa aku mencintainya.. namun rasanya sekarang sudah tidak mungkin... walaupun lewat telepon sekalipun... karena Min Hyung.. tidak akan mengembalikan ponselku.. batin Junmyeon sedih

Aku ingin menangis walaupun itu tidak akan mengubah apapun.. aku ingin berteriak walaupun aku tau aku tidak bisa.. sekarang semuanya sudah terlambat.. ini semua salahku... kenapa aku begitu bodoh..? Kenapa aku.. sangat egois..?

Junmyeon hanya duduk termenung dengan tatapan kosong. Ia tidak bisa berhenti memikirkan Alpha kesayangannya. Terlebih ketika ia mengingat wajah Sehun yang dipenuhi luka tempo hari. Ia ingin tau bagaimana keadaannya. Ia ingin tau apakah Sehun makan dengan baik. Ia ingin tau apakah yang akan Sehun lakukan apabila mengetahui bahwa ia akan segera pergi meninggalkannya

Twenty FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang