Chapter 22

2.2K 192 32
                                    

Jongin tidak dapat menahan rasa gugupnya, ia sudah berdiri selama lebih dari setengah jam di depan kamar asrama Kyungsoo. Orang-orang yang lewat melihatnya dengan tatapan aneh

Ia tidak memiliki keberanian untuk menatap wajah Kyungsoo setelah apa yang mereka lakukan tadi malam. Jongin menghela nafasnya, ia mengangkat tangannya bersiap untuk mengetuk

"Jongin..?"

Sebelum ia sempat mengetuk, Kyungsoo sudah berdiri di hadapannya sambil membawa kantong plastik yang berisi belanjaan, ternyata Kyungsoo baru saja pulang dari minimarket

"K-k-kyungsoo!"

"Sedang apa kau disana?"

"Ah! K-k-kyungsoo! A-aku-"

"Ayo masuk, jangan bicara disini, banyak orang yang melihat"

Kyungsoo menarik tangan Jongin dan membawanya masuk. Sesampainya di dalam, Kyungsoo meletakkan belanjaannya di meja dan mempersilakan Jongin untuk duduk

Suasana hening, Jongin memainkan jarinya, tidak tau bagaimana harus memulai pembicaraan

"Jadi.. apa yang membuatmu kemari?" Tanya Kyungsoo datar

"S-soo.. yang semalam.. apakah masih sakit?"

Suasana kembali hening. Jongin merasa sangat tegang karena Kyungsoo tidak menjawab pertanyaannya

"Apa kau kemari hanya untuk itu?" Tanya Kyungsoo

Jongin mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertunduk, kemudian menatap mata bulat Kyungsoo

"Soo.. a-aku minta maaf, aku benar-benar menyesal"

Kyungsoo hanya diam

"Soo, aku benar-benar tidak bermaksud untuk- yang semalam tadi hanya- kau bisa melupakannya"

Kyungsoo masih tidak menjawab

"Soo?"

"Kau menyesali perbuatanmu?" Tanya Kyungsoo

Jongin mengangguk

"Kau ingin aku melupakannya?" Lanjutnya

Jongin kembali mengangguk

"Kalau begitu aku mau kau keluar dari sini, dan jangan pernah temui aku lagi"

Kata-kata Kyungsoo seperti belati yang menusuk tepat ke jantung Jongin

"S-soo.. a-apa maksudmu?"

"Apa aku kurang jelas? Aku tidak mau melihat wajahmu lagi, keluar dari kamarku sekarang"

"Soo aku benar-benar-"

"Keluar Jongin! Aku tidak mau melihat wajahmu!" Kyungsoo mulai meneteskan air mata

Jongin sangat terkejut, ini pertama kalinya ia melihat orang yang paling disukainya itu menangis

"S-soo jangan menangis"

Jongin menghampiri Kyungsoo untuk segera memeluknya, namun tangan Beta mungil itu menahan Jongin untuk mendekat dan mendorongnya menjauh

"Jangan dekati aku! Aku membencimu!"

Kata-kata yang paling tidak ingin didengar Jongin akhirnya diucapkan oleh Kyungsoo

"Aku benar-benar minta maaf Soo, tolong jangan membenciku" mohon Jongin

Kyungsoo terus mendorong Jongin sampai ke pintu, namun ia tidak cukup kuat untuk mengeluarkan Beta bertubuh tinggi tersebut

Kyungsoo yang putus asa memukul-mukul Jongin, memaksanya untuk keluar

Twenty FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang