Chapter 58

1.7K 170 43
                                    

"Aaaaaa aku ingin keluar dari sini dan pergi ke bar!" Teriak Luhan frustrasi

Aku tidak bisa terus menerus diam seperti orang bodoh. Tapi orang itu mengancam akan membuat perhitungan denganku kalau aku melanggar permohonannya

Luhan yang bosan dan stress membutuhkan asupan alkohol untuk tubuhnya

"Tapi.. bisa saja dia hanya menggertak.. jadi haruskah aku mengabaikan ancamannya?"

"Namun apabila orang itu serius.. aku benar-benar dalam bahaya.. kalau sampai dia tau aku melanggar, dia akan menyebarkan berita di media kalau aku hamil anaknya.. dan kalau Hunnie mengetahuinya.. ugh.."

Sekarang Luhan sedikit menyesal berhubungan dengan pria yang cukup populer di dunia modeling tersebut

Ayo pikir Luhan.. pikir... aku harus bisa mendapatkan Hunnie ku kembali dari orang bernama Kim Junmyeon itu.. tapi kalau dipikir-pikir.. apa keistimewaan orang kikuk itu? Kalau dibandingkan denganku, aku jauh lebih menarik darinya. Tapi mengapa ketika mendengar orang itu menangis, Hunnie langsung berlari keluar meninggalkanku? Apakah jangan-jangan yang dikatakan Channie itu benar? Hunnie sudah memiliki kekasih dan orang itu adalah Kim Junmyeon?

Aku sangat ingin bertemu dengan Hunnie. Tapi itu tidak akan mudah apabila Yoda sialan itu masih terus ada disana. Hunnie pun sepertinya sudah mengganti kunci apartemennya, karena terakhir kesana, aku sudah tidak bisa masuk.. aku harus bagaimana? Kalau aku diam saja bisa-bisa Hunnie benar-benar menikah dengan Kim Junmyeon itu

Ini tidak boleh dibiarkan.. aku harus menyingkirkan Kim Junmyeon bagaimanapun caranya

.

.

.

"Tuan Kim... Junmyeon?"

"I-iya dok"

"Saya sudah membaca semua keluhan anda, bisakah anda menceritakan kronologisnya?"

"J-jadi.. anu... tadi.. underwear.. darah"

"Maaf tuan, apabila anda berbicara seperti itu, saya tidak akan bisa mengerti maksud anda"

"2 hari yang lalu Sehun Hyung mengajak ku pergi berkencan-"

"Tuan.. anda tidak perlu menceritakan se jauh itu.. oke begini.. kita mulai dari mual.. kapan anda merasa mual?"

"Tadi malam, ketika aku mencium aroma beer, aku langsung muntah-muntah, tapi ketika bau beer nya menghilang, aku tidak merasa mual lagi"

"Apakah hanya beer?"

"Tidak dok, tadi pagi pun sama, ketika aku menghirup uap nasi yang baru matang, rasanya mual sekali"

"Jadi anda belum makan apapun dari pagi?"

"Ah! Tapi aku bisa makan kue coklat. Kue coklat tidak membuatku mual samasekali"

"Apakah anda merasa ada perubahan dalam diri anda? Seperti lebih sensitive terhadap sesuatu?"

"Maaf dok, A-aku... tidak paham maksud dokter"

"Maksud saya, apakah anda pernah merasakan.. hanya karena hal kecil, anda merasa sangat sedih atau sangat senang? atau bahkan terkadang merasa nafsu seksual anda meningkat"

Junmyeon terdiam, kalau dipikir-pikir, akhir-akhir ini dia memang mudah menangis, mudah merasa senang, dan juga mudah merasa horny

"Iya dok"

"Hmm, okay.. sekarang kita pindah ke sakit perutnya.. apakah akhir-akhir ini anda makan sesuatu yang mengandung gas atau membuat perut anda kembung?"

Twenty FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang