Chapter 145

986 116 22
                                    

Tuan Oh sangat panik ketika melihat darah di bibir hingga dagu anaknya. Sehun terlihat sedikit kesulitan bernapas dan wajahnya sangat jelas menunjukkan kalau ia merasakan sakit

"Jongdae lakukan sesuatu!" Teriak Tiffany yang ikut panik

"No... no... i'm okay T..."

"APANYA YANG 'OKAY' SEHUN?! YOU'RE OBVIOUSLY HURT!" Tiffany menjadi sedikit emosi karena Sehun yang menolak bantuan

"Perutku.. hanya sedikit sakit.. sepertinya Jongin memukulku cukup keras.."

"Sehun, sepertinya lebih baik kau ke rumah sakit. Aku akan mempersiapkan ambulance untukmu"

"Tidak perlu Jongdae.. aku hanya butuh istirahat saja.. dan aku harus kembali ke rumah keluarga Kim untuk berbicara dengan Jun"

"Tapi keadaanmu sangat tidak memungkinkan nak, lebih baik kau ke rumah sakit terlebih dahulu. Ayah takut terjadi apa-apa padamu"

"Ah.. Seharusnya saya melakukan USG abdomen juga untuk memeriksa organ dalam Sehun, Tuan. Namun alat USG di klinik ini sedang dalam masa perbaikan, dan berhubung hasil rontgen pun belum keluar, jadi sebaiknya kita ke rumah sakit saja" ucap Jongdae

"Bisakah.. kita ke rumah sakit setelah aku bertemu dengan Jun?" Tanya Sehun bersikukuh dengan suara parau

"Apa kau gila Sehun?! Saat ini kau seharusnya memikirkan dirimu terlebih dahulu" ujar Tiffany kesal

"Nak, sekarang kita ke rumah sakit dulu ya, Ayah sangat khawatir dengan keadaanmu"

"Tapi Jun-"

"Aargh! Begini saja, aku yang akan datang menemui Jun mu dan menjelaskan semua kesalahpahaman ini. Tapi kau harus tetap pergi ke rumah sakit sekarang okay?"

Mendengar ucapan Tiffany membuat Sehun terkejut dan membulatkan matanya

"T.. a-apa kau.. apa kau serius?"

"Tentu saja! Aku tidak ingin kau sekarat untuk yang kedua kalinya!"

Kalimat tersebut sukses membuat Sehun tertawa kecil

"Jangan tertawa! Ini tidak lucu, kau membuatku panik Oh Sehun. Sekarang berikan alamatnya padaku dan segera pergi ke rumah sakit!" ucap Tiffany dengan marah

"Okay okay.. alamatnya akan kuberika padamu lewat pesan.."

"Great.. tenang saja.. aku akan memberi pelajaran pada mereka. Kalau begitu aku pergi dulu ya.." ucap Tiffany dengan penuh percaya diri

"T wait!"

"What?"

"Hati-hati... beritau aku kalau ada yang menyakitimu" ucap Sehun khawatir

"Hmph! Aku lebih kuat darimu Sehun. Apa kau lupa kalau aku sudah pernah mati?" Ucap Tiffany meledek

"Well.. but still.. be careful.."

"I will Sehun.. i will.."

"Thanks T.."

"Kalau aku berhasil mengembalikan Jun padamu.. kau berhutang padaku big boy.."

"Hahaha.. okay.."

.

.

.

"Jongdae bagaimana?" Tanya Tuan Oh tidak sabar dengan hasil pemeriksaan anaknya

"Sepertinya Sehun mengalami trauma abdomen Tuan"

"Trauma.. abdomen..?"

"Iya Tuan.. karena Sehun terkena benturan keras pada bagian perut, ia mengalami trauma sehingga membuatnya muntah darah. Hasil rontgen menunjukkan tidak ada keretakan atau patah pada tulang. Scan paru-paru pun hasilnya bagus. Mungkin sesak napas tadi timbul karena efek shock. Overall tidak ada luka yang cukup serius"

Twenty FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang