Chapter 26

2.3K 206 47
                                    

12 April, hari ulang tahun Presdir SM Corporation Oh Sehun, akhirnya tiba

Junmyeon gugup setengah mati, ia sudah memasukkan obat tidur yang diberikan oleh Jongdae ke dalam kopi untuk Presdirnya. Tangannya begertar ketika membawa nampan berisi kopi itu

Tenanglah diriku.. bersikap wajar.. bersikap wajar.. anggap saja ini sama seperti hari-hari biasanya, ucapnya dalam hati

Akhirnya Junmyeon berhasil mengantarkan kopi itu sampai ke meja Sehun dan Alpha tampan itupun langsung meminumnya tanpa ada rasa curiga

Junmyeon langsung membungkuk dan berjalan cepat keluar office Sehun

"Jun"

Namun suara Sehun menghentikannya. Keringat dingin mengucur di sekujur tubuhnya, ia sangat takut Sehun akan menyadari kalau ia menambahkan sesuatu ke dalam kopi nya

"Y-ya Hyung.." jawabnya gugup

"Hari ini.. kita jadi pergi bersama?"

"Tentu saja jadi Hyung"

"Baiklah, jam 8 ya?"

"Iya Hyung"

"Okay, setelah ini aku akan segera bersiap-siap"

"Baik Hyung"

Lelaki mungil itu langsung buru-buru keluar dari office Sehun dengan nafas tersengal-sengal, di luar sahabatnya sudah menunggu

"Bagaimana Myeon?"

"Dia sudah meminumnya"

Ucap mereka saling berbisik

"Bagus! Good luck ya Myeon"

"Thank you Baek"

1 jam berlalu, Sehun sudah keluar dari office nya dan menghampiri Junmyeon

"Ayo" ucapnya singkat

Baekhyun menatap wajah sahabatnya dan memberikan semangat lewat kedipan matanya

Pasangan Alpha dan Omega itu berjalan berdampingan. Junmyeon terus mencuri-curi pandang ke arah Sehun. Ia melihat lelaki tinggi itu terus menguap sedari tadi

"Hyung, kau terlihat sangat lelah" ucap Junmyeon ketika sudah sampai di depan mobil Sehun

"Ah ya.. aku sedikit mengantuk"

Yes! Obatnya bereaksi, batin Junmyeon

"Kalau begitu, bolehkah aku yang menyetir?"

"Apakah tidak apa-apa?"

"Tidak masalah, lagipula, aku yang lebih mengetahui tempatnya"

"Baiklah, silakan saja" ucap Sehun setuju

Mereka bertukar tempat dan Junmyeon yang memegang kemudi

Di dalam mobil pun Sehun masih terus menguap, matanya terlihat sudah sangat sayu

"Apakah masih jauh Jun?" Tanya nya

"Lumayan Hyung"

Sehun yang berjuang menahan rasa kantuk akhirnya gagal, ia memejamkan matanya dan tertidur

Junmyeon merasa senang karena rencana nya sejauh ini berjalan sangat mulus

Sepanjang perjalanan ia berkomunikasi dengan Tuan Oh lewat telpon. Tuan Oh memberikan briefing pada Junmyeon agar ia tau apa yang harus dilakukan ketika sampai di rumah keluarga Oh

.

.

.

Sehun perlahan membuka matanya, sinar matahari seolah ingin menusuk menembus kelopak matanya, ia berusaha menghalangi cahaya tersebut dengan tangannya. Sehun menengok ke sekitarnya. Ia baru menyadari kalau kursi kemudi sudah kosong dengan pintunya yang sedang dalam keadaan terbuka, dan tidak ada tanda-tanda keberadaan Junmyeon di dekatnya

Twenty FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang