Chapter 134

961 107 40
                                    

"Sehun kenapa? Kau terlihat sangat panik" tanya Tiffany yang melihat Sehun sedang sibuk mengatur napasnya

"T, sudah kubilang jangan berisik, Jun mendengar suaramu"

"Omo! Benarkah?! L-lalu bagaimana? Apakah kita ketahuan?" 😱

"Aku mematikan ponselnya, tapi Jun bertanya, suara siapakah itu"

"Haruskah kita berkata jujur pada Omega mu?"

"What?! No way!"

"Tapi kita sudah ketahuan.."

"Tenang saja.. aku akan bicara dengannya nanti"

"Sehun, tidakkah sebaiknya kita-"

"Tidak T.. aku belum siap kalau harus mengatakannya pada Jun sekarang.."

"Cepat atau lambat ia akan mengetahuinya Sehun"

"I know, tapi tidak sekarang T"

"Sehun... sepertinya kau harus pulang sekarang"

"Tapi.. waktuku bersamamu tinggal sebentar lagi T.. kau pasti akan segera kembali ke LA kalau Nichkhun menemukanmu"

"Sehun.. tenang saja, jangan pikirkan Nichkhun, semuanya akan berjalan dengan baik, percayalah padaku. Sekarang pulanglah.. dan temui Omega mu"

"Kau yakin?"

"Aku sangat yakin, Sehun."

Mendengar jawaban dari Tiffany, Sehun hanya bisa menghela napasnya

"Okay.. kalau begitu aku akan pulang"

.

.

.

Sehun kembali ke rumah hampir tengah malam, ia terus berdoa agar Junmyeon sudah tertidur

Tuhan mendengar doa nya, ketika Sehun masuk ke kamarnya, Junmyeon sudah tertidur meringkuk sembari memeluk bantal miliknya

Jun memeluk bantalku~ manis sekali, ia pasti sangat merindukanku, batinnya

Kuharap besok pagi Jun tidak menanyakan tentang hal yang tadi, batinnya gugup

Setelah membersihkan dirinya, Sehun segera mengganti pakaian dan perlahan-lahan naik ke ranjang. Ia sangat berhati-hati agar Junmyeon tidak terbangun

"Good night Jun.. have a nice dream" bisiknya sembari mengecup pipi gembil Omega nya

Sementara Junmyeon tetap bergeming. Ia memunggungi Sehun sembari masih memeluk bantal miliknya

Sesungguhnya Junmyeon sengaja berpura-pura tidur agar suasana tidak menjadi canggung, dan Omega manis yang baru saja mendapat kecupan itu merasa sangat bingung, ia sebenarnya sangat curiga dengan perilaku Alpha nya, namun di sisi lain, ia sedikit merasa lega karena Sehun masih tetap memberinya perhatian walaupun sedikit

Keesokan harinya, Junmyeon terbangun dengan suara tangisan Sejoon, dan seperti biasa, Sehun sudah pergi ke kantor sebelum ia bangun. Lelaki mungil itu bangun lebih siang dari biasanya, entah kenapa hari itu ia merasa sangat lelah, sekujur tubuhnya nyeri. Ia mencoba bangkit dari ranjang. Kaki- kaki kecilnya mencoba melangkah dengan gontai

Kakiku.. sakit sekali.. apakah ini karena aku jatuh semalam? Sepertinya sedikit terkilir, batinnya

Dengan susah payah ia mengangkat bayi mungilnya yang sedari tadi merengek meminta susu. Junmyeon membawa anaknya ke ranjang, ia merasa tidak kuat kalau harus menyusui sambil terus berdiri dan menimang anaknya. Hari ini ia benar-benar tidak bersemangat. Kepalanya tidak bisa berhenti memikirkan Sehun. Sekujur tubuhnya terasa letih

Twenty FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang