Chapter 137

983 120 32
                                    

Mendengar kalimat yang diucapkan Sehun membuat hati Junmyeon hancur berkeping-keping

Walaupun.... walaupun... aku... sudah memberikan segalanya untukmu Hyung... mengapa kau tega.... batin Junmyeon sedih

"Jun..?" Sehun menatap Junmyeon dengan wajah khawatir, karena Omega manis itu tidak mengatakan sepatah katapun

"Aku.... ingin pulang ke rumah keluarga Kim..."

"A-apa?"

"Aku ingin tinggal bersama keluargaku"

"T-tapi.. Aku sudah menjadi keluargamu Jun"

"Keluarga? Kau bahkan bukan tunanganku atau pun suamiku. Sebenarnya kau menganggap hubungan kita selama ini apa Hyung? Seharusnya aku tau kalau kau memang tidak pernah serius denganku"

"Jun-"

"Kau baik denganku hanya karena kita akan punya anak"

"Jun dengarkan aku-"

"Aku ingin kita berpisah Hyung"

Kalimat yang diucapkan Junmyeon membuat Sehun cukup shock

"A-apa... Jun...?"

"Aku ingin... kita berpisah.." ulangnya

"Tunggu tunggu.. kita bisa membicarakan ini-"

"Bukankah semuanya sudah jelas Hyung? Kalau kau tidak ingin menjauh darinya, maka aku yang akan pergi darimu"

"Jun, bukan seperti itu, kau harus dengarkan aku dulu"

"Penjelasanmu hanya akan membuatku semakin sakit Hyung.. aku sudah tidak sanggup lagi.."

"Jun.. kumohon beri aku kesempatan.."

"Apa gunanya kesempatan kalau kau tidak bisa berubah Hyung..? Aku mencintaimu... sangat mencintaimu.. tapi.. sepertinya kau tidak merasakan hal yang sama.."

"Tidak Jun! Aku juga sangat mencintaimu!" Ucap Sehun panik

"Kalau Hyung mencintaiku, tinggalkan wanita itu Hyung.. jauhi dia.."

"Jun.. Tiffany adalah orang yang sangat berarti bagiku.. kumohon agar kau mengerti.."

Tiffany...? jadi.. namanya adalah Tiffany.. wanita itu.. adalah alasan mengapa Hyung tidak menikahiku..? batin Junmyeon

"Kalau dia memang orang yang sangat berarti bagimu.. artinya  Hyung tidak membutuhkanku lagi kan?"

"What? No! That's not what i mean!"

"Hyung.. aku tidak mengerti lagi.. kita sudah punya anak.. tapi kau masih seperti itu.... ternyata... kau memang tidak bisa bertahan dengan 1 pasangan saja"

"..?! Jun, ini salah paham! Aku-"

"Bisakah kau berhenti berteriak Hyung? Anakku sedang tidur, kau akan membangunkannya"

"Sejoon adalah anak kita, bukan anakmu, kita berdua yang merawatnya okay?"

"Excuse me? Hyung.. to be honest.. kau lebih banyak bekerja ketimbang mengurus Sejoon" ucap Junmyeon mulai emosi

"Aku tau aku bukan Ayah yang sempurna, but i'm trying Jun.. i tried to be a good one.."

"You will never can be a good father if you still meet that bi..."

Junmyeon yang sudah kelewat emosi pun tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Ia tidak ingin mengumpat. Ia tidak ingin marah pada orang yang sangat ia cintai. Saat ini yang ia inginkan hanyalah kesendirian. Ia butuh berpikir jernih. Rasa cemburu dan sakit hati telah membuatnya hilang kendali

Twenty FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang