Chapter 9 (Curiga)

402 20 12
                                    


*****

* Mansion Zibrano

Saat ini Ara dan teman-temannya sudah sampai di mansion javas, mereka pun turun dan masuk kedalam mansion itu.

"Ra kamar kita dimana sih?" Tanya Muthe yang kini menghampiri Ara.

"Ehm jadi disini banyak kamar dan kalian akan sendiri-sendiri" Jawab Ara.

"Waw kenapa Lo milih tinggal di rumah itu dibandingkan disini?" Tanya Mira dan membuat Ara menoleh kearahnya.

"Gue lebih nyaman di rumah dibandingkan disini" Jawab Ara dengan tersenyum tipis. "Yaudah ikutin gue" Sambung Ara lalu menghantar teman-temannya ke kamar mereka masing-masing di mansion ini.

"Jadi kamar kita akan bersebelahan" Jelas Ara dan mereka pun sudah sampai di koridor yang tentunya dengan banyak sekali kamar.

"Anjir kayak hotel aja nih" Kagum Muthe.

"Silahkan kalian masuk dan bersih-bersih" Balas Ara lalu meninggalkan teman-temannya.

"Ra nanti kumpul ya" Teriak Gita dan diacungkan jempol oleh Ara.

* Kamar Ara

Kini dia berada di kamar waktu ia kecil, terdapat beberapa foto ia kecil dengan penuh tawa dan bersama seorang perempuan yang kita tidak tau siapa? Lalu ia pun menggambil satu bingkai foto yang memperlihatkan anak kecil dan seorang perempuan yang tengah menggandeng tangannya.

"Aku kangen sama mama" Gumam Ara dengan tersenyum ke arah foto itu. "Dimana mama sekarang?" Tanyanya lalu ia menaruh kembali foto itu.

Dan Ara pun memutuskan untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, setelah selesai membersihkan tubuhnya ia pun keluar dengan menggunakan kaos warna hitam dan celana pendek coklat. Lalu menghampiri kamar teman-temannya, ia pun mengetuk pintu kamar Dean dan ternyata Dean sudah selesai mandi dan mereka memutuskan untuk bermain game sambil menunggu yang lainnya.

Tak lama itu datanglah Dwi dan Wina yang kini duduk disebelah Ara dan Dean.

"Woy kalian disini ngga ngajak-ngajak" Tegur Dwi dengan memukul pundak Dean dan Ara.

"Aduh astaghfirullah" Ucap Dean sambil memegang pundaknya yang terasa perih.

"Lebay Lo ci" Balas Dwi lalu duduk disofa kamar Dean.

"Eh mereka kemana ya?" Tanya Wina dan membuat teman-temannya mengangkat kedua bahunya.

"Mungkin pom bensinnya ramai, makanya jadi lama" Jawab Dean.

"Mungkin juga ya" Sambung Wina dan tiba-tiba terdengar suara telpon dari handphone milik Ara dan membuat mereka terkejut.

"Astaghfirullah Ra handphone Lo bikin kita kaget" Ucap Dwi sambil memegang dadanya.

"Ya maaf" Balas Ara. Dan ia pun mengangkat telpon itu.

"Halo Ra"

"Halo Chika, ada apa?" Tanya Ara.

"Kamu dimana?"

"Ehm aku dirumah sih" Jawab Ara.

"Ra boleh minta tolong ngga?"

"Minta tolong apa Chik?" Tanya Ara sambil mengerutkan keningnya.

"Aku mau minta tolong sama kamu, tolong hantar aku ke kantor karena ada meeting dan tiba-tiba mobil aku mogok"

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang