Chapter 52 (Terungkap)

180 10 21
                                    


*****

* Rumah sakit

Kini Ara duduk di depan dokter itu dengan tersenyum.

"Bagaimana kabar kamu Ara?" Tanya dokter itu.

"Ouh baik" Jawab Ara dengan gelagat aneh.

"Ares?" Tanya dokter itu dengan menatap tajam kearah Ara.

"Ouh ayolah aku ingin bermain-main sebentar saja" Jawab Ares.

"Kasih ruang ke Ara dulu, saya mau berbicara dengan Ara" Balas dokter itu.

"Ah Ara mulu anjir" Gerutu Ares dengan wajah kesal.

"Ares" Tegur dokter itu.

"Iya-iya" Balas Ares. Lalu Ares pun memijat pelipisnya dan dalam sekejap Ara kembali dengan nafas tersengal.

"Huh... Hah... Huh..."

"Ra" Panggil dokter itu.

"Iya om, ini Ara" Balas Ara dengan tersenyum tipis.

"Syukurlah" Balas dokter itu.

"Gimana kabar om Deni?" Tanya Ara dan membuat dokter yang bernama Deni itu tersenyum.

"Om baik, bagaimana dengan kabar kamu?" Balas Deni.

"Ya Ara baik" Balas Ara.

"Ares sering ambil alih Ra?" Tanya Deni.

"Kadang Ara kasih izin sih om dan untuk sekarang Ara bisa mengontrol Ares untuk ngga setiap saat ambil alih" Jelas Ara kepada Deni.

"Bagus kalo kamu udah bisa mengontrol itu semua Ra" Balas Deni dengan tersenyum bangga.

"Tapi Ara belum bisa mengontrol emosi Ara sendiri om" Balas Ara dengan menundukkan kepalanya.

"Tahap terakhir kamu adalah emosi kamu sendiri Ra" Ucap Deni dan terdengar helaan nafas dari Ara.

"Ara udah berusaha untuk ngontrol emosi ini, semakin Ara tahan jantung Ara berdegup kencang, dan kepala Ara sakit" Jelas Ara kepada Deni.

"Kamu itu tempramental dan kesembuhan tersulit bagi orang tempramen adalah emosinya sendiri" Jawab Deni.

"Terus Ara harus gimana om?" Tanya Ara.

"Tempramental ngga bisa disembuhkan tapi kamu bisa mengontrolnya" Jawab Deni.

"Caranya?" Balas Ara dengan mengerutkan keningnya.

"Om mau tanya sama kamu, ada ngga seseorang yang kalo kamu didekatnya tuh kayak tempat pulang dan kamu nyaman saat berada di pelukannya?" Tanya Deni dan membuat Ara berpikir.

"Ada om, kak Chika namanya dia anak dari target dalam misi kali ini dan untuk kali ini Ara kalah om" Jawab Ara dengan menundukkan kepalanya.

"Setidaknya kamu masih bisa mengontrol emosi kamu saat dia ada didekat kamu" Balas Deni.

"Iya om makasih banyak atas sarannya" Balas Ara dengan sopan.

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang