Chapter 23 (Jadian?)

380 19 32
                                    


*****

* kantor MVO COMPANY

Masih dengan ara yang kini harus jujur mengenai kenapa dirinya bisa telat.

"Baik aku jelasin jadi tadi aku pergi naik bus dan aku lewat jalan kecil ternyata disana ada anak kecil yang sedang dipalak oleh preman. Ya aku menolong anak itu sempat ada perkelahian disana tapi akhirnya preman itu kembali menyerahkan uang yang dicuri itu" Jelas Ara dengan menatap kearah Chika.

"Oke tapi bukan itu yang aku ingin tanyakan" Balas Chika.

"Hah? Terus apa?" Tanya Ara yang benar-benar binggung apa yang diinginkan Chika.

"Kamu semalam kemana?" Tanya Chika dengan serius dan membuat Ara meneguk air liurnya.

"A.. aku kan dirumah" Jawab Ara dengan nada gugup.

"Terus ini siapa?" Tanya Chika lagi dengan menunjukkan Poto Ara bersama ashalia di coffee shop semalam.

"I.. itu.." Jawab Ara.

"Itu kamu kan?" Lanjut Chika dan dianggukan kepala oleh Ara. "Kenapa kamu ngga jujur sama aku" Ucap Chika dan kini duduk disebelah Ara.

"Maaf kalo aku ngga jujur sama kamu" Balas Ara.

"Ra aku bilang sama kamu, aku ngga suka dibohongi" Jelas chika.

"Iya" Jawab Ara.

"Pokoknya kemana pun kamu harus bilang sama aku" Ucap Chika dengan nada Posesif.

"Maaf tapi kita tidak ada hubungan apa-apa dan aku ngga bisa selalu bilang sama kamu" Balas ara dan membuat Chika menoleh kearahnya.

"Apakah perlu ada hubungan dulu baru bilang?" Tanya Chika dan membuat Ara berpikir.

"Ya aku rasa seperti itu" Jawab Ara dengan nada santai.

"Yaudah sekarang kamu milik aku" Celetuk Chika dan membuat Ara terbengong.

"Maksud kamu?" Tanya Ara yang mencoba memastikan ucapan Chika. Lalu Chika pun mendekati Ara dan semakin dekat membuat Ara memundurkan wajahnya dari Chika dan

Cup

Seketika membuat tubuh Ara menegang dan melotot.

"Kamu milik aku sekarang dan tidak ada yang boleh dekati kamu selain aku" Ucap Chika sementara Ara masih terdiam. "Ngerti sayang?" Tanya Chika dan dianggukan kepala oleh Ara.

"Ehm aku mau ke toilet sebentar boleh?" Tanya Ara dengan gugup.

"Boleh dong" Jawab Chika dan Ara pun langsung berdiri dan bergegas keluar dari ruangan Chika dan membuat Chika tersenyum tipis melihat tingkah Ara.

Kini Ara keluar dari ruangan Chika dengan tergesa-gesa dan ia pun segera ke toilet kantor, sesampainya di toilet ia pun membasuh mukanya dan ternyata ada Muthe disana yang baru saja keluar dari kamar mandi dan menegur Ara.

"Kenapa Lo?" Tanya Muthe membuat Ara menoleh kearahnya.

"Wik tolong cubit gue" Bukannya menjawab pertanyaan muthe ia justru menyuruh Muthe untuk mencubit dirinya.

"Hah? Kenapa Lo?" Tanya Muthe dengan wajah binggung.

"Udah cepetan" Jawab Ara dan Muthe pun mencubit tangan Ara dan membuat Ara meringis. "Aduhh" Ringis Ara.

"Ternyata beneran gue ngga mimpi" Sambung Ara dan membuat Muthe benar-benar binggung dengan tingkah temannya ini.

"Eh perasaan tadi kepala Lo ngga terbentur kan?" Tanya Muthe kepada Ara.

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang