****** Di dalam mobil
Setelah pulang dari danau Ara memutuskan untuk pergi ke mall karena ada beberapa barang yang ingin dia beli, kini dia terjebak macet karena lampu merah. Ara melihat putri yang sedang berjualan tisu, Ara pun membuka kaca mobilnya.
"Putri" Teriak Ara dan anak kecil itu pun mencari sumber suara.
"Sini" Sambung Ara sambil melambaikan tangannya kearah putri.
Anak kecil pun berlari dan menghampiri Ara, Ara pun tersenyum melihat anak kecil itu.
"Apa kak?" Tanya putri ke Ara.
"Ikut kakak yok" Jawab Ara dan Putri pun terlihat sedang berpikir. "Kita beli jajanan untuk putri" Sambung Ara.
"Boleh nih kak?" Balas putri dan dianggukan kepala oleh Ara.
"Boleh, yaudah naik sekarang" Suruh Ara dan Putri pun masuk kedalam mobil Ara.
Ara pun menjalankan mobilnya karena sudah lampu hijau.
"Putri ibu kamu kemana?" Tanya Ara ke putri.
"Ibu putri meninggalkan saat ada serangan mendadak itu kak" Jawab Putri dan membuat Ara terdiam.
"Ibu putri tertembak dan putri dibawa ke suatu tempat yang disana banyak sekali orang terluka" Sambung putri.
"Terus sekarang putri sama siapa?" Balas Ara dengan menoleh sepintas kearah putri.
"Putri tinggal sendiri kak" Balas putri dengan menundukkan kepalanya.
"Kamu mau ngga ikut kak Ara aja, kamu tinggal sama kak Ara" Sambung Ara dan membuat putri menoleh ke arahnya.
"Mau banget kak" Jawab putri dengan semangat.
"Haha yaudah sekarang kita beli baju kamu dulu ya" Lanjut Ara.
"Okeii" Balas putri dan membuat Ara tersenyum.
"Aku harus bertanggung jawab gara-gara tragedi itu dia harus kehilangan ibunya" Ucap Ara di dalam hatinya.
* Mansion Zibrano
R team sudah tidak tinggal di sini lagi mereka memilih untuk tinggal sendiri. Sudah satu bulan mereka tinggal di sebuah komplek dan mereka saling bertetangga dan tentunya komplek itu milik javas.
Setelah kejadian itu mereka juga memilih untuk membuka bisnis, Dean dia membuka bisnis permen, Dwi dia membuka bisnis butik, Wina dia membuka bisnis otomotif dan Desi dia bekerja di perusahaan ZBRN sebagai sekertaris Ara.
Saat ini arhaz sedang duduk di sofa dan berhadapan dengan javas yang menatap datar kearahnya.
"Apa yang mau kamu bilang?" Tanya javas sambil meminum kopi.
"Pa aku mau membawa hubungan ini ke jenjang yang lebih serius lagi" Jawab arhaz dengan menatap javas.
"Apa kamu yakin?" Tanya javas lagi.
"Yakin pa" Jawab arhaz dengan semangat.
"Apakah kamu sudah siap arhaz?" Balas javas dan dianggukan kepala oleh arhaz.
"Sudah pa" Balas arhaz.
"Pernikahan bukanlah permainan yang bisa seenaknya kamu permainkan, pernikahan itu sakral Ar. Kalau kamu sudah benar-benar siap papa restui hubungan kamu. Dan ingat papa ngga mau pernikahan kamu sama seperti papa dan nanti disaat kamu sudah punya anak kamu juga harus mencukupi kebutuhan anak kamu. Bukan tentang uang, tapi materi" Jelas javas ke Arhaz.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boss Mafia Girls
ActionMenceritakan tentang beberapa perempuan yang tergabung dalam mafia rahasia, mereka harus masuk dan mematai-matai musuh lama mereka dengan cara menyamar disana. Sialnya ketua dari mafia ini malah jatuh cinta dengan anak dari sang musuh, bisakah merek...