Chapter 95 (The Final Chapter : Kenapa dengan kamu?)

261 14 10
                                    

*****

"Sebuah payung tidak akan digenggam lagi ketika seseorang melihat pelangi"

*****

* Kantor ZBRN COMPANIES

Saat ini Ara sedang fokus pada komputer yang ada didepannya, ditemani secangkir kopi hangat. Ketua mafia yang beralih profesi menjadi seorang CEO.

"Lebih capek jadi CEO daripada gabung mafia" Gerutu Ara dan dia pun bersandar di kursi miliknya.

"Kalo di mafia mah ngga terlalu pusing kayak gini" Jawab Ares.

"Bener banget kata Lo, paling nyawa taruhannya" Balas Ara.

"Eh bego jadi CEO juga nyawa taruhannya. Banyak saingan bisnis" Balas Ares.

"Iya mana cara mainnya kotor lagi" Lanjut Ara dan dia pun meminum kopinya.

"Gue mau ke makam dulu" Ucap Ara dan membereskan barang-barangnya.

Singkatnya Ara pun memutuskan untuk mendatangi makam Indira dan Deni, tapi sebelum itu dia membeli bunga mawar putih dan hitam. Setelah membeli bunga mawar dia pun menancapkan gasnya menuju ke makam.

Sesampainya di makam Ara lun turun dengan kacamata hitam bertengger di hidungnya dia pun melangkahkan kakinya ke makam Indira. Ara pun tersenyum ke arah makam Indira.

"Hai Indira" Sapa Ara dan berjongkok di depan makam Indira.

"Maaf ya kak ara baru sempat kesini. Kak Ara berapa hari ini sibuk banget" Ucap Ara sambil membersihkan makam Indira.

"Kakak sibuk karena kakak mau pergi ke Australia dan rencana kak Ara akan berangkat berapa hari lagi" Lanjut Ara dan dia pun menaruh 2 bunga mawar putih dan hitam di makam Indira.

"Ouh iya, arhaz udah bilang kan ke kamu kalau dia udah nikah sekarang. Kamu jangan marah ya, dia menepati janji kamu ke dia. Dan cuma aku yang ngga bisa menepati janji itu" Sambung Ara dengan tersenyum tipis.

"Dira kita pasti akan bertemu, tunggu kakak disana ya. Dan aku rasa ini pertemuan terakhir kita karena aku akan sibuk banget ya semoga kamu ngerti ya" Ujar Ara dan dia pun berdiri.

"Dira kak Ara pamit ya, sampai ketemu nanti" Lanjut Ara dengan tersenyum kearah Indira.

Ara pun melangkahkan kakinya menuju ke makam Deni yang tidak terlalu jauh dari makam Indira.

"Hai om" Sapa Ara dan dia pun berjongkok di depan makam Deni.

"Maafin Ara ya, baru bisa kesini" Ucap Ara dan mengambil bunga mawar yang sudah layu.

"Ara cuma mau bilang, Ara mau pergi jauh dan Ara ngga bisa terus jagain Asha. Tapi Ara janji akan nyuruh arhaz untuk jaga Asha. Dan Ara rasa ini pertemuan terakhir kita karena sebentar lagi Ara akan pergi" Jelas Ara dengan menatap foto Deni.

"Ini bunga mawar putih dan hitam untuk om, Ara pamit ya om" Lanjut Ara dan dia kun menaruh bunga itu.

Setelah menaruh bunga itu pun Ara memutuskan untuk pulang, 2 bayangan yang tersenyum kearah Ara.

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang