Chapter 43 (Pilihan dan memilih?)

212 11 18
                                    


*****

* Mansion Zibrano

"Kenapa Adrian tidak ditangkap oleh pihak berwajib?" Tanya Dwi kepada javas.

"Adrian itu licik dia mempunyai agensi sendiri dan membuat pihak berwajib negara ini susah berkutik" Jawab javas.

"Dia punya banyak akses untuk menutupi keberadaannya" Celetuk Ara dan membuat mereka menoleh kearahnya.

"Benar kata kamu Ara" Balas javas.

"Terus apa langkah selanjutnya?" Tanya dean.

"Kalau dia licik kita tidak bisa tergesa-gesa dalam mengambil keputusan kita harus bermain rapi untuk misi ini" Jawab arhaz dan dianggukan kepala oleh Ara dan javas.

"Lebih licik dia atau kita" Celetuk Ara.

"Baik itu saja yang mau saya bicarakan kepada kalian" Ucap javas. "Bagaimana dengan anak Adrian?" Tanay javas dan membuat Ara menoleh kearahnya.

"Saat ini saya dan Chika sudah menjalin hubungan ya bisa dibilang baru beberapa hari" Jawab Ara.

"Jangan sampai kamu terjebak didalam permainan yang kamu buat sendiri Ra" Balas javas dan dianggukan kepala oleh Ara.

"Saya tau itu" Balas Ara.

"Perempuan itu?" Tanya Ara kepada javas.

"Dia calon mama baru kalian" Jawab javas dan membuat arhaz menggebrak meja itu.

"Aku tidak setuju pa" Balas arhaz dengan nafas memburu.

"Turuti perkataan papa Arhaz" Balas javas dan membuat arhaz terdiam.

"Dia tidak pantas anda jadikan istri tuan, perempuan yang tidak bisa menghargai orang lain lantas bagaimana kalau dia sampai menikah dengan anda kami tidak akan pernah dihargai" Jelas Ara dan membuat javas terdiam.

"Ra papa mohon, papa ingin memperbaiki semuanya dengan kamu" Pinta javas dan membuat Ara tersenyum tipis.

"Sudah terlambat jika anda ingin memperbaiki semuanya" Jawab Ara sambil memakan permen karet. Dan Rvlsk team saling diam mendengarkan ucapan mereka.

"Kasih papa kesempatan Ra" Mohon javas.

"Saya dulu pernah memohon kepada anda untuk memperbaiki semuanya tapi apa anda memberi luka dan trauma yang membuat saya menjadi seperti ini" Sambung Ara.

"Ra papa minta maaf sama kamu atas semua yang papa perbuatan ke kamu, papa ingin kamu memanggil saya dengan sebutan papa bukan tuan" Jelas javas dan Ara pun tersenyum tipis.

"Maaf? Setelah semuanya tuan, anda saja belum memperbaiki hubungan ini dan anda menambah masalah baru lagi" Ucap Ara dengan menatap datar kearah javas.

"Apa yang perlu papa perbuatan supaya kamu memaafkan papa dan memperbaiki semuanya" Tanya javas.

"Sebenarnya tidak ada cuma untuk saat ini jauhi perempuan yang bersama anda tadi" Jawab Ara.

"Kenapa harus memilih?" Sambung javas.

"Anda selalu memberikan saya pilihan dari Kecil dan terkadang disaat anda menyuruh saya untuk memilih membuat saya berpikir keras pilihan mana yang akan saya ambil" Jelas ara dengan nada datar. "Dan sekarang saatnya ada yang saya beri pilihan" Lanjut Ara dan terdengar helaan nafas dari javas.

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang