Chapter 11 (Pertengkaran!)

429 17 17
                                    


*****

* Mansion Zibrano

Pagi hari menyambut Rvlsk team sudah bangun dan sedang berkumpul di kamar Dean.

"Pagi" Teriak Muthe dan mendapat cubitan dari Mira.

"Sakit telinga gue Muthe" Balas Mira dan membuat yang lainnya tertawa.

"Gimana kalian semangat kan untuk misi ini?" Tanya Gita kepada yang lainnya.

"Jelas" Jawab Muthe dengan menggantungkan ucapannya.

"Jelas apa?" Tanya Lulu.

"Jelas ngga" Jawabnya dan dibalas dengan tatapan malas dari teman-temannya.

"Eh Ara gimana ya?" Tanya Mira.

"Iya ya udah bangun belum tuh bocah" Jawab Gita.

"Samperin aja ngga sih" Sambung Lulu dan mereka pun berjalan menuju ke kamar Ara setibanya dikamar Ara mereka terkejut melihat Ara bersama seorang perempuan.

"Itu Ara atau Ar?" Tanya muthe dan mereka pun mengecek, dan ternyata itu adalah Arhaz dengan tato disebelah kiri.

"Itu Ar bukan Ara" Jawab Gita.

"Terus kemana tuh bocah?" Tanya Muthe.

"Cari diluar aja yuk" Sambung Lulu dan kemudian mereka kembali mencari Ara.

Mereka menemukan Ara yang tertidur di sofa ruang tamu dan membuat mereka saling menoleh satu sama lain.

"Bangunin ngga?" Tanya Lulu yang menoleh ke arah yang lainnya.

"Bangunin lah kita kan mau misi jam 10 ini mumpung masih jam 8 masih ada waktu untuk dia siap-siap" Jelas Muthe dan dianggukan kepala oleh Mira.

"Ya udah bangunin sana" Suruh Gita dan mereka pun mendekati Ara.

"Ra bangun Ra" Ucap Muthe dengan menggoyangkan tangan Ara tapi itu tidak membuat Ara terbangun.

"Nih anak kebo banget kalo udah tidur" Gerutu Muthe dan ia kembali menggoyangkan tangan Ara tapi tidak ada pergerakan dari Ara.

"Dia ngga akan bangun kalo cara kalian seperti itu" Ucap Arhaz yang baru saja bangun dan menghampiri mereka. "Biar gue aja" Sambungnya lalu berdiri disamping telinga Ara.

"ARA PACAR LO DATANG" Teriak Arhaz dan membuat Ara reflek menampar wajah Arhaz dan seketika membuat Arhaz meringis kesakitan.

Plak

"LO BODOH ATAU GIMANA SIH?!" Marah Ara dengan memegang telinga sebelah kanannya yang terasa sakit akibat ulah Arhaz.

"Aduh... Sakit banget nih pipi gue" Ringis Arhaz dan terlihat pipinya menjadi warna merah. "Ya Lo di bangunin ngga bangun-bangun jadi gue ada ide dan berhasil buat Lo bangun" Sambung Arhaz.

"Itu merah banget pipi Ar" Bisik Muthe ditelinga Mira.

"Iya mana bunyinya kenceng lagi" Sambung Wina dan dianggukan kepala oleh Muthe.

"Ya kan bisa pakai cara lain ngga usah teriak disamping telinga gue" Balas Ara.

"Eh udah-udah kok jadi berantem sih, ini udah jam berapa Ara mandi sana" Ucap Lulu dan membuat Ara melangkahkan kakinya tanpa membalas ucapan Lulu. "Sakit banget ya ar? Tanya Lulu kepada Arhaz.

"Iya sakit banget" Jawab arhaz dengan mengelus pipinya.

"Kompres air dingin ar" Suruh Gita sambil memakan permennya.

Kini Ara masuk kedalam kamarnya dan melihat seorang perempuan yang masih tertidur diatas kasurnya tanpa menggunakan pakaian.

"Astaga ini pasti ulah Ar" Gumam Ara lalu menghampiri perempuan itu, Ara ingin menutupi tubuh perempuan itu dengan selimut. Entah kenapa mata Ara terfokuskan pada satu titik dimana ia melihat bercak darah.

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang