Chapter 16 (Misi dimulai !)

329 15 17
                                    


*****

Kini Ara sudah sampai didepan rumahnya dan ia pun segera membopong tubuh Chika untuk diajak ke kamar.

"Duh berat banget nih" Gerutu Ara dan mendapat tatapan tajam dari Chika.

"Apa kamu bilang?" Tanya Chika dengan nada tegas.

"Ngga Chika aku cuma bercanda" Jawab Ara dengan cengengesan.

"Awas kamu ya" Ancam Chika dan membuat Ara meneguk air liurnya dan kembali membantu Chika untuk beristirahat di kamarnya.

Ara pun berhasil membawa Chika kedalam kamarnya dan langsung merebahkan tubuh Chika diatas kasur miliknya.

"Aduh sakit pinggang gue" Gerutu Ara lalu ia pun mengambil handphonenya dan ternyata mendapatkan beberapa telpon dari Aran yang tidak terangkat olehnya.

Arhaz ☠️

7 panggilan tak terjawab

Arhaz☠️

Woy dimana Lo?

"Banyak Oceh banget nih bocah" Ucap Ara lalu ia pun menaruh handphonenya tanpa membalas pesan dari Arhaz.

Ara pun memilih untuk keluar kamar karena merasa tidak enak karena tidak ada teman-temannya. Ia pun berjalan ke arah dapur untuk mengambil air minum.

"Haus banget tuhan" Ucap Ara dengan meneguk air putih yang ia ambil. Terdengar suara telpon yang membuat Ara terkejut.

"Duh siapa lagi sih? Ngagetin orang aja" Gerutu Ara dan ia pun mengambil handphonenya dan ternyata dari javas. "Tumben banget nih bapak-bapak nelpon gue" Pikir Ara dengan tersenyum remeh. Ia pun memutuskan untuk mengangkat telpon itu.

"Kamu dimana?"

"Dirumah" Jawab Ara dengan anda datarnya.

"Kenapa ngga ngasih tau?"

"Ngga ada orang tadi" Jawab Ara dengan malas.

"Bohong. Terus kenapa kamu pulang?"

"Astaga banyak banget tanyanya ini" Ucap Ara dalam hatinya.

"Saya dari luar dan saya malas untuk pulang ke mansion jadi saya pulang kerumah saja" Balas Ara dengan wajah kesalnya.

"Lantas kenapa mobil kamu ada di Mansion sedangkan kamu naik apa kerumah?"

"Nanti saya akan jelaskan, sekarang waktunya Anda istirahat ini sudah malam. Selamat malam" Sambung Ara lalu mematikan telponnya secara sepihak.

* Mansion

Setelah bertelepon dengan Ara, javas tersenyum tipis menanggapi ucapan Ara yang tadi.

"Papa tau kamu masih perhatian sama papa cuma cara kamu mengungkapkannya berbeda" Ucap javas dengan melihat foto Ara kecil.

"Maafin papa kalo buat kamu seperti ini, papa ngelakuin ini untuk kamu juga nak" Sambung javas.

"Selamat malam tuan" Ucap satu orang yang baru saja masuk kedalam ruangan javas.

"Ya ada apa?" Tanya javas dengan wajah datarnya.

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang