Chapter 45 (Sedikit nasehat)

232 13 18
                                    


*****

* kantor MVO COMPANY

Ara masih terjebak dalam pikirannya sendiri dan kini Chika menghampiri Ara dan mengambil handphone yang Ara pegang.

"Tatap aku kenapa sih sayang?" Tanya Chika dengan sedikit membukukan sedikit tubuhnya.

"Astaghfirullah ada yang terlihat tapi bukan kejelasan" Gumam Ara.

"Kak tutup aja" Jawab Ara dan mencoba mengancingkan kemeja Chika. Sementara Chika hanya tersenyum melihat tingkah Ara.

"Kenapa sih sayang?" Sambung Chika dan duduk dipangkuan Ara.

"Ngga apa-apa" Balas Ara dan menahan tubuh Chika supaya tidak terjatuh.

"Ouh ya aku kan bilang semalem nanti kamu bakal dapet hukuman karena ngeledekin aku" Ucap Chika dan membuat Ara mengerutkan keningnya.

"Kapan ya?" Tanya Ara dan membuat Chika mencubit pipi Ara.

"Semalem sayang, apa perlu kita cek pesan yang aku kirim ke kamu" Balas Chika dan membuat Ara tersenyum.

"Iya kak aku tau, terus hukumannya apa ya Bu bos?" Lanjut Ara.

"Apa ya?" Balas Chika dengan berpura-pura berpikir.

"Kakak juga bohong sama aku" Balas Ara dan membuat Chika menoleh kearahnya.

"Bohong apa sayang?" Tanya Chika.

"Coba pikir deh" Jawab Ara dengan nada entengnya.

"Ouh iya aku lupa" Balas Chika dan membuat Ara tersenyum. "Aku belum cium ayang aku ini" Sambung Chika.

"Hehe" Balas Ara dengan tertawa kecil.

"Sini deh" Lanjut Chika dan menangkup kedua pipi Ara dan Ara pun menatap Chika. "Ini bibir ngga boleh dicium oleh orang lain ya" Ujar Chika dengan mengelus bibir Ara.

"Iya kak" Balas Ara dengan tersenyum tipis.

Wajah Chika semakin dekat dan Ara pun memejamkan matanya, semakin dekat dan bibir Chika pun menempel ke bibir Ara. Tidak ada pergerakan antara Chika maupun Ara hanya menempel saja, Chika pun menjauhkan bibirnya dan meniup wajah Ara sontak membuat Ara membuka matanya.

"Ini hukuman semalem dan morning kiss untuk kamu" Ucap Chika dan membuat Ara tersenyum lebar.

"Makasih kak" Balas Ara.

* Kantor ZBRN COMPANIES

Saat ini dikantor ZBRN ada Arhaz yang tengah sibuk mengontak-atik laptop miliknya dengan duduk di kursi javas.

"Gimana pa, udah selesai urusan papa dengan tuh cewe?" Tanya arhaz tanpa menoleh kearah javas yang tengah duduk sambil merokok.

"Ya bisa dibilang sudah, tapi sepertinya dia belum bisa menerima keputusan papa" Jawab javas sambil menghembuskan asap rokoknya.

"Itu mah urusan dia pa" Balas arhaz.

"Ar apa kamu pernah melihat mama kamu?" Tanya javas dan membuat arhaz menoleh kearahnya.

"Ngga pernah tuh, bukannya mama ngga tinggal disini juga" Jawab arhaz.

"Papa pikir kamu pernah melihatnya" Balas javas dan digelenggkan kepala oleh arhaz.

"Ngga tau kalo kak Ara pernah ketemu mama atau ngga" Balas arhaz dan membuat javas tersenyum tipis.

"Dia masih menginginkan papa kembali ke mama kalian" Sambung javas.

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang