Chapter 58 (Terjawab sudah)

237 11 12
                                    


*****

* Mansion ZR

Ashalia masuk kedalam Mansionnya dengan tergesa-gesa disusul nayya dibelakangnya, Deni pun kaget melihat anaknya yang masuk dengan tergesa-gesa.

"Eh nayya tunggu sebentar" Ucap Deni dan Nayya pun berhenti.

"Apa mas?" Tanya nayya.

"Asha kenapa?" Balas Deni dengan menatap nayya.

"Huftt... Aku akan jelaskan tapi kamu jangan marah ke dia ya" Balas nayya dan membuat Deni mengerutkan keningnya.

"Iya, sebenarnya ada apa sih?" Tanya Deni dengan penasaran.

"Asha nyekap Ara di sebuah gedung kosong di daerah pelabuhan. Dan Ara ditusuk oleh Asha" Jawab nayya dan membuat Deni kaget.

"Seriusan kamu?" Sambung Deni.

"Iya seriusan sayang" Balas nayya.

"Untung tempramen Ara ngga kambuh, kalau ngga tuh Ashalia bisa kenapa-napa" Lanjut Deni dengan memijat pelipisnya.

"Iya untung aja Ara bisa kontrol emosinya" Balas nayya.

"Terus kamu jelasin sama mereka kalau mereka saudara tiri" Ujar Deni dan dianggukan kepala oleh nayya.

"Karna keadaan genting aku ngga bisa jelasin lebih lanjut ke mereka" Jawab nayya.

"Apa yang kita pikirkan dulu sebentar lagi terjadi, dan sekarang tinggal aku yang belum menjelaskan ke Ara, kalau aku suami kamu" Balas Deni dengan tersenyum tipis.

"Maaf kalau semuanya jadi serumit ini, jujur Ashalia udah aku anggap anak aku sendiri mas" Jelas nayya dan dianggukan kepala oleh Deni.

"Iya nay, aku tau itu" Jawab Deni. "Apa yang membuat Asha melakukan hal itu ke Ara?" Tanya Deni.

"Asha cinta sama Ara mas" Jawab nayya terdengar helaan nafas dari Deni.

"Aku ngga masalah dengan itu. Kita juga tau Ara itu seperti apa, cuma mereka itu kakak adik, umur Ara dengan ashalia juga ngga cukup jauh" Jelas Deni.

"Iya mas" Balas nayya dengan tersenyum.

"Kamu bilang pelan-pelan sama Asha dan nanti aku juga ikut bilang sama dia" Ujar Deni dan memeluk tubuh nayya.

"Iya mas, makasih ya" Balas nayya dan Deni pun tersenyum lebar.

* Rumah sakit

Kini luka di lengan ara harus dijahit karena lukanya cukup dalam, saat dokter membawa suntikan Ara bersembunyi dibelakang tubuh Chika.

"Kak aku takut" Ucap Ara yang bersembunyi dibelakang Chika.

"Ngga sakit kok ra" Balas Chika.

"Aaa itu sakit kak" Balas Ara yang merengek.

"Ngga sayang kayak digigit semut doang kok" Bujuk Chika yang menggenggam tangan Ara.

"Iya semut rangrang" Jawab Ara dan membuat Chika tertawa.

"Haha ngga sayang, astaga" Balas Chika.

"Muka dokternya serem kak" Bisik Ara dan lagi-lagi membuat Chika tersenyum.

"Haha dokternya baik sayang" Bujuk Chika.

"Yaudah" Ara pun mengalah dan menoleh kearah dokter itu.

"Kalau ini sakit siap-siap anda keluar dari rumah sakit ini" Bisik Ara disamping telinga dokter itu.

"Si-siap mbak" Balas dokter itu.

"Mba silahkan anda tunggu diluar" Ucap perawat itu ke Chika.

"Ouh iya sus" Balas Chika dan dia pun keluar dari ruangan itu.

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang