Chapter 46 (Orang terakhir)

187 10 14
                                    


*****

* Rumah Ara

Ara pun sudah selesai mandi, dan Chika pun sedang mandi lalu Ara pun mendapat telepon dari javas.

"Hm" Ucap Ara yang berdiri di balkon kamarnya.

"Kamu jadikan kan kesini?"

"Iya nanti saya akan kesana" Jawab Ara.

"Papa tunggu kamu"

"Ya" Balas Ara dan telpon pun berakhir, Ara pun menatap bulan yang sendirian diatas langit.

"Kemana sang bintang wahai bulan?" Tanya Ara dengan menatap kearah bulan.

"Bintangnya lagi bersamaku sekarang" Jawab Chika dengan memeluk tubuh Ara dari belakang. "Maaf ya bulan tapi bintang ini sekarang punya aku" Lanjut Chika dan membuat Ara tersenyum.

"Udah selesai kak mandinya?" Tanya Ara dan Chika pun berdiri disamping Ara.

"Udah sayang" Jawab Chika.

"Kak akankah aku juga sama seperti bulan itu?" Tanya Ara dengan menunjuk kearah bulan.

"Kan ada aku sayang" Jawab Chika dengan menatap kearah Ara.

"Kalo seandainya Kakak pergi aku gimana ya?" Lanjut Ara dan membuat Chika menggenggam tangan Ara.

"Kamu kenapa hm? Overthinking lagi?" Tanya Chika dengan mengelus pipi Ara.

"Aku ngga tau kak, aku yakin, aku bakal hancur kalau kakak pergi dari hidup aku" Jawab Ara dengan tersenyum getir.

"Aku ngga akan pergi kemana-mana sayang" Balas Chika yang mencoba menenangkan Ara.

"Kita ngga pernah tau, setelah kita berjanji kita akan menepati atau malah mengingkarinya" Balas Ara.

"Udah ya jangan overthinking terus" Lanjut Chika dengan memeluk tubuh Ara.

"Jika suatu saat hari itu tiba, aku sangat yakin kamu akan membenci diriku. Dan aku juga yakin aku bakal lebih hancur dari waktu itu" Ucap Ara dalam hatinya yang membalas pelukan Chika.

"Jika ada saatnya kita berpisah, kita akan sama-sama sakit Ra, entah siapa yang akan memberikan luka dan bekasnya nanti" Jelas Chika dan membuat Ara menatap kearahnya.

"Dan kita akan mencari obatnya sendiri" Balas Ara dengan tersenyum tipis.

"Udah bocil ngga boleh galau-galau terus" Ledek Chika dan membuat Ara tersenyum lebar.

"Siap kakak" Balas Ara dan membuat Chika tertawa. "Kak aku mau keluar sebentar ya" Sambung Ara dan membuat Chika mengerutkan keningnya.

"Mau kemana?" Tanya Chika.

"Mau ambil jaket aku di rumah Dira" Jawab Ara.

"Yaudah sebentar aja ya" Balas Chika dan dianggukan kepala oleh Ara.

"Sayang nanti beliin aku martabak ya" Sambung chika.

"Ouh okei bu bos" Jawab Ara dan menyemprotkan parfumnya. "Kak aku pergi dulu ya" Lanjut Ara.

"Hati-hati ya sayang" Balas Chika yang sedang menutup pintu balkon kamar Ara.

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang