Chapter 25 (Pundung dan dimarahin?)

342 19 20
                                    


*****

Kini Ara di berada toilet dengan di bantu oleh Lulu, dan ia pun di dorong oleh lulu membuat Ara terjatuh.

"Aduhh, yaallah kenapa di dorong coba" Ringis Ara yang kini memegang pinggangnya yang terasa sakit.

"Ngga makan kan?" Tanya Lulu dengan nada ketus dan menatap tajam ke arah Ara.

"Ehm... Itu... Apa" Jawab Ara dengan gugup dan Desi masih menatap tajam kearah Ara. "Huft iya gue belum makan" Sambung Ara dan ia pun berdiri dengan pelan.

"Ngga makan tapi minum kopi, nanti kalo sakit lambung gimana?" Tanya lulu lagi dan membuat Ara terdiam.

"Tadi kan mau makan di panggil Bu bos, terus pas sampai di ruangannya gue malah dimarahin" Jelas Ara dengan menundukkan kepalanya.

"Alasan" Celetuk lulu dan membuat Ara menghela nafasnya.

"Nanti gue makan" Balas Ara.

"Sekarang" Pinta Lulu dan membuat Ara meneguk air liurnya.

"Iya-iya, gue beli roti dulu" Jawab Ara.

"Yaudah nanti gue izinin lo ke nona Chika" Sambung Lulu dan dianggukan kepala oleh Ara. "Yaudah gue mau balik dulu" Lanjut Lulu dan dan ia pun pergi dari sana meninggalkan Ara sendirian.

"Argh" Teriak Ara dengan memukul kaca yang ada di toilet itu.

Praakk

Terdengar suara pecahan kaca dan di barengi dengan darah yang mengalir di tangan Ara.

"Aarggh kenapa semuanya jadi gini sih" Ucap Ara dengan nafas yang belum teratur.

"Mau Sampe kapan Lo nyakitin diri Lo sendiri Ara" Gumamnya dengan menatap dirinya di cermin yang sudah retak itu.

"Hai bego" Sapanya

"Mau ngapain Lo?" Tanya Ara dengan nada ketus dan menatap tajam kearahnya.

"Boleh ambil alih?" Balasnya.

"Ngga, gue lagi misi sekarang. Nanti aja" Jawab Ara.

"Yaudah kalo Lo butuh gue, gue ada didekat Lo" Sambungnya dan menghilangkan dibalik gelap.

"Hufttt..." Terdengar helaan nafas panjang dari Ara dan ia pun memejamkan matanya dan ia pun membasuh mukanya dengan air dan menyiram darah yang mengalir di tangannya.

"Ih kok pedih ya" Sambung Ara dengan meringis karena tangannya terasa pedih.

"Udah lah gue mau beli makan dulu" Lanjut Ara dan ia pun keluar dari kamar mandi dengan tangan yang masih mengeluarkan darah.

* Ruangan Chika

Kini Desi baru saja masuk kedalam ruangan Chika dan membuat Ashalia dan Chika menoleh kearahnya.

"Dimana Ara?" Tanya Chika yang tidak melihat Ara disamping Lulu.

"Ara izin untuk membeli makan terlebih dahulu nona" Jawab Lulu dengan sopan.

"Baiklah kalau begitu" Balas Chika dan mereka pun sedang istirahat karena banyak sekali yang mereka bahas dan Chika mengajak Ashalia untuk istirahat sejenak.

* Mansion Zibrano

Memperlihatkan arhaz yang tengah mengotak-atik komputer miliknya dengan wajah yang serius dan tatapan yang tajam.

"Dimana Lo sekarang Adrian?" Gumamnya.

"Arhaz apakah kamu sudah menemukan keberadaan Adrian?" Tanya javas yang baru saja masuk kedalam ruangan yang di penuhi oleh hackers pribadi keluarga Zibrano.

The Boss Mafia GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang