****** Rumah Ara
Kini Ara baru sampai di rumah dan selama diperjalanan dia hanya mendiamkan Chika, Chika berusaha membujuk dan mengajak Ara bicara tapi hanya dijawab 'iya,hm' hanya itu yang dia jawab dan membuat Chika sedikit kesal.
Chika pun memutuskan untuk memasukkan Snack dan minuman yang ia beli tadi dan Ara ia pun duduk di kursi ruang makan sambil bermain handphone.
"Ara kamu marah ya sama aku?" Tanya Chika kepada Ara.
"Engga" Jawab Ara dengan singkat.
"Ihh itu marahh" Rengek Chika.
"Engga Chika" Balas Ara.
"Gara-gara susu Lo yang" Sambung chika dengan menuangkan susu coklat ke gelas.
"Lagian kenapa dikasih ke Dira sih" Jawab Ara dengan nada sedikit kesal.
"Ya kan udah aku beliin yang lain Ra" Balas Chika yang masih membujuk Ara.
"Hm" Balas Ara dan membuat chika menghela nafasnya.
"Kamu maunya apa sih?" Tanya Chika dan membuat Ara menoleh kearahnya.
"Kamu" Jawab Ara dengan wajah serius.
"Aku udah disini sayang" Balas Chika dengan tersenyum. Ara pun berdiri dan mendekati Chika dengan tersenyum miring.
"Ra ini bukan Lo" Ucap seseorang.
"You are very beautiful honey" Puji Ara dengan nada yang tidak biasa.
"Thanks" Balas Chika dengan tangan dikalungkan dileher ara.
"Ehm mau ke kamar mandi sebentar" Ucap Ara dengan wajah panik.
"I-iya" Balas Chika dan Ara pun berlari masuk kedalam kamar mandi.
Sesampainya dikamar mandi Ara langsung mengunci kamar mandi dan membasuh mukanya di wastafel dan menatap cermin.
"Kenapa Lo muncul lagi sih" Ucap Ara kepada bayangannya sendiri.
"Lo yang ciptain gue Ra, Lo adalah gue, kita sama" Balasnya dengan tersenyum smirk.
"Lo ngga harus muncul sekarang!" Bentak Ara.
"Terserah gue dong" Jawabnya dengan nada remeh.
"Jangan pernah muncul lagi Ares" Lanjut Ara dengan menunjuk bayangannya sendiri.
"Gue ngga bisa janji, gue mau senang-senang Ara" Sambungnya dengan wajah tengilnya.
"ARGH ANJING LO!" Bentak Ara dengan memukul kaca di kamar mandi.
Prak
"Percuma Ara gue ngga akan mati, karena gue ada di dalam diri Lo" Ledeknya, sementara Ara harus menahan rasa sakit di tangannya dengan nafas yang tidak teratur.
"Gue harus telpon om Deni nih" Ucap Ara dan dia pun keluar kamar mandi ternyata ada Chika didepan kamar mandi.
"Ehm kamu ngapain?" Tanya Ara yang kaget melihat Chika.
"Tangan kamu kenapa?" Balas Chika dengan memegang tangan Ara yang berdarah.
"I-itu apa..." Jawab Ara dan Chika pun menarik tangan Ara dan terpaksa Ara mengikuti langkah Chika.
"Duduk" Suruh Chika dengan nada ketus dan Ara pun menuruti ucapan Chika. "Dimana P3K?" Tanya Chika.
"Disana" Tunjuk Ara pada sebuah kotak yang tergantung di dinding dekat tv, Chika pun mengambilnya tanpa menjawab ucapan Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boss Mafia Girls
ActionMenceritakan tentang beberapa perempuan yang tergabung dalam mafia rahasia, mereka harus masuk dan mematai-matai musuh lama mereka dengan cara menyamar disana. Sialnya ketua dari mafia ini malah jatuh cinta dengan anak dari sang musuh, bisakah merek...