Pagi ini dimulai dengan bayangan masa laluku di Indonesia yang muncul tiba-tiba, mengingatkan kembali pada percakapan yang tidak pernah ingin kuingat lagi.
"Kamu adalah teman yang terburuk, dia meninggalkanku karena suka padamu!" Bentak Jenny, suaranya menggema dalam pikiranku.
"Aku bahkan tidak mengenal pacarmu, Jen! Kenapa menyalahkanku?" Tanyaku, mencoba mengendalikan emosiku.
"Kesalahanmu berada di wajahmu itu!" Bentak Jenny sebelum memutuskan panggilan telepon dengan marah.
"Wajahku kenapa, Jen?" Tanyaku, merasa bingung dan terluka.
Aku terhenti sejenak, menarik napas panjang dan menenangkan pikiranku.
"Mereka menyalahkanku karena pacarnya yang kurang ajar, itu jelas bukan kesalahanku! Dasar!" gumamku dengan sedikit kesal, merasakan ketidakadilan yang mereka timpakan padaku. Sembari melangkah lebih dalam ke taman, aku merasakan tatapan orang-orang di sekelilingku yang tak henti-hentinya memperhatikan.Seperti biasa, taman kampus menjadi tempat pelarian. Namun, hari ini, bisikan-bisikan yang mengiringi langkahku terasa lebih tajam. Beberapa orang memandangku dengan kagum, sementara yang lain berbicara di balik tangan mereka, penuh dengan prasangka.
"Dia terlihat sangat angkuh! Bahkan dia tidak sudi berteman dengan orang lain," ucap Kim Tae Ri, mengamati gerak-gerik Manda dengan tatapan tajam.
"Mereka terlalu berlebihan," sahut Park Ji Young.
"Benar! Aku sama sekali tidak menyukainya," sambung Tae Ri, menambahkan nada kebencian dalam suaranya.
"Dia terlihat lemah," komentar Kim Yi Kyo, matanya menyipit saat menilai.
"Mau menghampirinya?" tanya Ji Young dengan senyum liciknya, memperhatikan reaksi teman-temannya.
"Ayo, aku mau!" sahut Tae Ri antusias, mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
Mereka pun berjalan ke arah Manda dengan niat yang jelas tergambar dari gerak-gerik mereka. Tae Ri, tanpa basa-basi, merebut buku yang sedang di bacanya.
"Apa yang kau lakukan? Mencari perhatian?" tanyanya sinis.
"Mau apa sih? Nggak sopan banget!" tanyaku, mencoba tetap tenang meskipun hatiku mulai berdegup kencang.
Yi Kyo memberi isyarat kepada Ji Young untuk duduk di sebelah Manda. Ji Young, dengan gaya angkuhnya, melangkah mendekat dan duduk dengan menyilangkan kakinya.
"Kau siapa?" tanya Ji Young, memandang Manda dari atas ke bawah dengan sikap meremehkan.
"Kalian sekumpulan perundung?" tanyaku, melepaskan senyum tipis yang penuh arti ke arah mereka.
"Beraninya kau...," bentak Tae Ri, tangannya terangkat hendak menampar Manda, namun dihentikan oleh Ji Young.
"Park Ji Young! Seluruh pelajar di universitas ini segan padaku!" Ucap Ji young, angkuh.
Di sisi lain, Gyumin dan yang lainnya baru saja keluar dari gedung kampus, pandangan mereka tertuju pada Manda yang dikerubungi oleh tiga orang yang mereka kenal.
"Mereka ingin apa dengannya?" tanya In Woo, menunjuk ke arah taman.
"Kau harus segera bertindak!" saran Jun Ki kepada Gyumin.
Gyumin memperhatikannya dari kejauhan.
"Mereka tidak pernah berubah!" geramnya, kemudian berjalan menghampiri.Sementara itu, Doohyun juga ikut bergerak ke arah mereka, diikuti oleh teman-temannya.
"Ya, terus? Kau ingin aku segan denganmu?" tanyaku, mengalihkan pandanganku darinya.
Ji Young tertawa dan mendekat ke arah Manda.
"Kau terlihat sangat menyebalkan!" bisiknya dengan tersenyum licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quadrangle Romance: Mandalika한국아
Teen FictionMandalika, gadis Indonesia dari keluarga berkecukupan, mengalami trauma masa kecil setelah diculik gurunya. Akibat dari penculikan tersebut, Ia terkurung selama bertahun-tahun lamanya. Tepat saat usianya memasuki 23 tahun, Mandalika dibebaskan, namu...