BAB (53) Pertikaian.

14 4 0
                                    

Ditengah suasana yang menegangkan ini, Nam Gil datang dari arah belakang, dan mencoba untuk menghentikan In Yeop. Namun langkahnya terhenti oleh Ryu Na yang menghalanginya.

Kerumunan orang di sekitar butik mewah itu makin mendesak mendekat, ingin tahu apa yang terjadi. In Yeop dan Manda kini menjadi pusat perhatian mereka semua, namun tidak ada seorang pun yang berani mendekat.

"Kau baik-baik saja?" tanya In Yeop dengan suara gemetarnya, seakan memendam begitu banyak kesedihan dan amarah di dalam hatinya.

Aku hanya menjawabnya dengan anggukan, sembari menatap matanya yang sangat pilu, yang membuatku merasakan kesedihannya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku, dengan suara yang lembut.

In Yeop menghela napas berat sembari menahan sakit di tangan kanannya.
"Foto itu...," ucapannya seketika terhenti saat Ia tak mampu lagi menahan rasa sakitnya, dan terjatuh tidak sadarkan diri di pelukan Manda.

Melihat itu, Doohyun yang sedari tadi berada di belakang Manda, seketika tergerak untuk memisahkan In Yeop darinya.

"Segera bawa adikku ke rumah sakit!" perintah Ryu Na kepada orang sekitarnya dengan suara yang meninggi, matanya berkaca-kaca.

Beberapa karyawan di butik itupun membawa In Yeop menuju ke rumah sakit, diikuti Ryu Na yang mengkhawatirkan kondisi adiknya tersebut.

Doohyun kini mencoba untuk menyadarkan Manda yang terlihat sangat shock atas kejadian tersebut.

"Sayang, sadarlah...," ucap Doohyun, hingga terdengar oleh CEO dari agensinya dan membuatnya seketika tercengang.

"Sayang?!" Bisik sebagian orang di sekitarnya.

Tanpa menghiraukan pandangan mereka, Doohyun membopong tubuh Manda dengan gaun pengantinnya yang berlumuran darah, dan membawanya pergi dari tempat itu, menuju ke sebuah ruangan di Butik tersebut.

Rumah Sakit.

Setelah satu jam tidak sadarkan diri, In Yeop pun membuka kedua matanya dengan perlahan dan melihat ke arah sekitarnya.

"Kau sudah sadar?!" tanya Ryu Na dengan kekhawatirannya.

Tanpa menjawab pertanyaan dari kakaknya, In Yeop bangun dari tidurnya dan merasa kesakitan di bagian tangan kanannya yang diperban. Kejadian itu menyebabkan banyak luka sayatan di punggung tangannya dan mendapati beberapa jahitan.

In Yeop melihat ke arah Ryu Na.
"Kak, kenapa kau melakukannya?!"

"Apa yang ku lakukan?" tanya Ryu Na kebingungan.

"Aku tidak bisa memberitahu Kakak, bagaimana hubunganku dengannya," kata In Yeop dalam hatinya.

"Kakak harus membatalkan pemotretan itu!" ujar In Yeop dengan meninggikan suaranya.

Nam Gil yang mendengar bentakan tersebut dari belakang Ryu Na, berjalan menghampiri In Yeop lalu menggeplak keningnya.

"Kurang ajar sekali!" ucap Nam Gil dengan wajah kesalnya.

"Kau!" Spontan In Yeop, matanya melebar.

"Ayo pukul!" Goda Nam Gil, yang membuat In Yeop semakin kesal.

Quadrangle Romance: Mandalika한국아Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang