BAB (90) Sang Idola.

12 0 0
                                    

Di Restauran yang luas, hanya berisikan mereka yang bersitegang. Para Pria terdahulu telah mereka usir dan meninggalkan In yeop, Doohyun, Caca serta Kevin. Mereka bertiga menatap Kevin dengan tajam, menunggu Pria angkuh itu mengeluarkan suaranya.

Doohyun berdecak kesal setelah menunggu hingga hampir satu jam. "Apa kau akan tetap membisu? Kau mempermainkan kami?" Ia berkata dengan sedikit meninggikan suara.

Kevin tersenyum, meregangkan tubuh lelahnya di hadapan mereka. "Pertemuan macam apa yang tidak menyajikan makanan?" Nada suaranya meremehkan.

In yeop berbisik kepada Caca, memintanya untuk menyediakan makanan untuk Kevin. Caca mengangguk, matanya sedikit menyipit ke arah Kevin sebelum beranjak.

Kevin kembali terdiam, memainkan ponselnya dengan tenang. Doohyun menghela napas panjangnya, kepalanya tergeletak di meja, menunggu tanpa kepastian.

"Buang-buang waktu," gerutu Doohyun dengan mata terpejam, menggunakan bahasa Korea.

Hingga beberapa saat kemudian, makanan untuk Kevin pun tersaji, menampilkan menu terfavorit di Restauran tersebut.

Kevin memperhatikan sajian di hadapannya, menaikkan sebelah alisnya. "Sangat tidak menarik," Ekspresinya terlihat sangat menyebalkan.

"Ganti!" lanjutnya, menatap mereka yang terlihat semakin kesal.

Caca menghela napas sebelum beranjak pergi untuk menggantikannya.

Tangan In yeop mulai mengepal kembali di bawah meja tersebut, namun wajahnya tetap tenang, menyimpan perasaan kesal yang semakin memuncak.

Hingga, beberapa menu baru pun tersaji.

Kevin menatap kembali makanan di hadapannya. "Aku alergi udang, skip!"

Doohyun dengan mata yang masih terpejam, tidak henti-hentinya menghela napas setiap sajian di gantikan.

"Sangat pedas!" Kevin melempar garpu di hadapan mereka setelah mencicipinya. "Skip!"

"Skip!"

"Skip!"

Waktu berlalu hingga dua jam kemudian, Caca meletakkan piring terakhir dengan hentakan. Meja itu di penuhi berbagai macam makanan yang di tolaknya. Kevin menertawakan kebodohan mereka yang terus saja mengikuti keinginannya, mereka seperti budak di mata Kevin.

"Mari putuskan untuk ke eropa, perutmu mungkin akan meleleh." In yeop menatapnya dengan tenang, namun dihatinya sudah terbakar karena amarah yang tertahan.

Kevin perlahan menghentikan tawanya, bangun dari duduknya, tangan yang berada di saku celananya keluar dan tanpa sengaja menjatuhkan sebuah foto dari dalam saku celananya.

Doohyun menyadarinya, melihat foto yang tergeletak di lantai dengan mata yang melebar. Doohyun segera bangun untuk mengambil foto tersebut dengan cepat.

In yeop menyaksikan apa yang Doohyun lakukan, menatapnya keheranan. "Apa yang kau lakukan?"

Doohyun menunjukkan gambar dirinya di foto yang tidak sengaja Kevin jatuhkan, membuat In yeop seketika melebarkan matanya, mulutnya menganga sembari perlahan menoleh ke arah Kevin dan Caca.

Kevin dengan cepat merebut foto tersebut di tangan Doohyun, menimbulkan kecurigaan terhadapnya.

Doohyun hanya bisa terdiam dalam keterkejutannya, membuat Caca bingung melihat perubahan sikap kedua Pria dihadapannya.

"Ada apa?" tanya Caca kepada In yeop. Namun In yeop hanya bisa terdiam tanpa sepatah katapun.

Kevin berdeham dan kembali duduk di tempatnya semula. "Tolong singkirkan makanan yang menjijikan ini!" sergahnya.

Quadrangle Romance: Mandalika한국아Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang