BAB (37) Tutur.

16 5 1
                                    

Gyumin pun menutup teleponnya.

"Jangan seperti itu!" Pinta Manda, suaranya mengandung keputusasaan yang terbungkus ketakutan.

"Biarkan saja, itu akibatnya merebut pacarku. Sayang, sebelum dia tiba. Aku ingin sekali memelukmu." Rayu Doohyun, suaranya lembut tapi ada kekerasan tersembunyi di balik kata-katanya.

Aku pun memeluknya, merasakan tubuhnya yang hangat namun penuh dengan ancaman tersembunyi.
"Aku menyayangimu!" Kataku tersenyum, di balik punggungnya, meskipun hati ini berdebar kencang.

Membalas pelukan Manda, Doohyun menghela napas lega.
"Tetaplah berada di sisi ku selamanya!"

Di dalam perjalanan, Gyumin terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Mereka sedang apa di sana? Dan hanya berdua? Beraninya kau menyentuh cinta pertamaku!" Gumamnya kesal, tatapan matanya tajam seperti pisau yang siap menikam.

(⁠。⁠・⁠/⁠/⁠ε⁠/⁠/⁠・⁠。⁠)

Panggilan masuk dari ponsel Ji young.

"Bagaimana?" tanya Ji young dengan nada penuh harap.

"Aku sedang mengikutinya, sepertinya Ia sedang terburu-buru. Dia terlihat sangat kesal." Jawab Sung bok.

"Aku akan menunggu hasilnya. Kerja bagus!"

Gyumin melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tanpa menyadari semua rencana jahat dari Park Ji young. Hingga, setibanya di alamat rumah Manda, Security pun membukakan pintu gerbang rumah Manda.

Gyumin keluar dari mobil dengan amarah yang mendidih.
"Doohyun sialan!" teriak Gyumin dari bawah ke arah atas rumah Manda, suaranya menggema di halaman yang sepi.

Security menghampiri Gyumin, berlari untuk menghentikannya.
"Hentikan! Harap tenang. Nona Manda sedang kedatangan tamu." Ujar Security dengan nada yang tegas namun tetap hormat.

Namun Gyumin mengabaikan peringatan tersebut dan terus meneriaki nama Doohyun. Hingga beberapa menit kemudian, Doohyun pun membuka pintu dengan diikuti Manda dari arah belakang.

Berdiri di tengah-tengah pintu masuk rumah, Doohyun menatap Security dengan tatapan tajam.
"Kenapa membiarkan orang ini masuk?" tanya Doohyun kepada security.

"Saya kira...,"

"Berani sekali kau!" tukas Gyumin melangkahkan kakinya untuk menerobos masuk.

Doohyun membentangkan tangannya, menghalangi Gyumin.
"Aku ingin bersamanya hari ini, pergi!" goda Doohyun kepada Gyumin, senyumnya penuh dengan keangkuhan.

"Sudah cukup," ujarku, melihat ke arah Gyumin yang tengah menahan amarahnya.

Gyumin memasuki rumah Manda dengan tatapan marah ke arah Doohyun yang seakan-akan mengoloknya.

Dari luar rumah Manda, Sung bok mengirim pesan kepada Ji young berisi alamat beserta foto rumah Manda dengan Gyumin yang memasuki rumah tersebut.

[ "Aku sudah menemukan tempatnya." ]

(⁠☉⁠ਊ⁠☉⁠)

Di kediaman Ji young, mendapatkan informasi tersebut, Ji young pun tersenyum dengan senyuman liciknya.
"Tamat riwayatmu!" gumamnya.

Tok! Tok! Tok!

Mendengar ketukan pintu kamarnya, Ji young pun membukakan pintu tersebut.

"Temui Papa!" perintah Mama kepada Ji young.

Mendengar perintah tersebut, Ji young berjalan mengikuti Mama-Nya ke arah lantai bawah, menuruni anak tangga dengan ragu.

Sesampainya di ruang keluarga, Papa dari Ji young mengeluarkan data penting milik perusahaan keluarga Gyumin.
"Kau pergunakan ini untuk memperbaiki nama keluarga kita! Data ini berpengaruh dalam Kimjae Group." Ujarnya.

Quadrangle Romance: Mandalika한국아Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang