BAB (55) Melenceng.

10 4 0
                                    

Aku memandang luas pemandangan di rumahku yang berhadapan langsung dengan kota Gangnam. Dari arah bawah balkon tempatku berdiri, terlihat seorang gadis yang nampak tidak asing, berjalan ke arah Post Security. Namun aku tidak mengingatnya sama sekali, siapa orang yang nampak tidak asing di mataku ini. Aku memperhatikannya, hingga gadis remaja itu memeluk Pak Security saat Ia tiba.

"Apa gadis remaja itu pacarnya?" gumamku, mengerenyitkan dahiku.

Gadis remaja dan Pak Security itu terlihat bergurau bersama, duduk berdekatan. Pak Security itu mencium pipi gadis tersebut, begitu pula dengan gadis itu yang memeluk Pak Security kembali. Mataku melebar ke arah mereka.
"Bisa-bisanya mereka berselingkuh di rumahku! Tidak bisa di biarkan, mereka harus ditegur!"

Saat berbalik melangkahkan kaki, aku teringat dengan mereka yang masih di rumahku, dan mengurungkan niat untuk menghampiri Pak Security tersebut.

"Sialan! Kenapa mereka gigih sekali sih!" gumamku, lalu berbalik ke arah Pos Security kembali, namun tidak dapat melihat mereka lagi.

"Eh! Kemana mereka pergi?!" Aku mencari keberadaan mereka ke seluruh tempat di halaman rumahku.

Aku menyadari halaman rumahku terlihat seperti tempat parkir, dipenuhi dengan mobil-mobil mewah yang berjajar.
"Kalau aku menjual mobil-mobil itu, aku bisa hidup mandiri di Negara lain," gumamku dan tertawa kecil.

Di Pos tersebut, Pak Security dan gadis remaja itu sedang berbicara.

"Pak, ada apa dengan orang yang berada di balkon atas itu? Dia tertawa sendiri, dia gila ya?" tanya gadis remaja itu.

"Hust! Jaga ucapanmu, itu majikan Ayah!" sahut Pak Security, sembari melihat ke arah balkon tersebut dengan kebingungan.

"Oh! Maksud Ayah, gadis yang cantik sekali itu menjadi gila karena kecantikannya?" Gadis remaja itu menertawakannya.
"Aneh sekali, bagaimana bisa ada gadis secantik itu di dunia ini."

Raut wajah Pak Security seketika berubah serius.
"Apa yang kau bicarakan? Dia tidak gila!" Pak Security membuat gadis remaja itu seketika menghentikan tawanya.

"Lalu?"

"Entahlah, tetapi kau salah menilainya!"

"Tapi kenapa Ia tertawa seperti itu...," gumam gadis remaja tersebut.

Mereka melihat ke arah Manda yang masih terlihat tertawa di balkon rumah tersebut. Saat gadis remaja itu ingin melangkah pergi menghampirinya, Pak Security dengan cepat mencegatnya.

"Mau ke mana?" tanyanya.

"Aku hanya ingin memastikannya!" jawab gadis remaja itu.

"Jangan!"

"Hanya sebentar, aku tidak akan sampai mengganggunya!" ujar gadis remaja itu, lalu melanjutkan langkahnya.

Pak Security pun membiarkan Anaknya pergi menuju rumah Manda. Gadis remaja itu melangkahkan kakinya ke arah bawah balkon tempatku berdiri.

Aku berkhayal jika aku bisa berkeliling dunia dan memacari pria-pria di seluruh dunia ini, akan membuatku kaya raya dan tidak perlu bekerja sedikit pun. Hal ini lucu bagiku, bagaimana bisa aku menghadapi semua pria,, sedangkan menghadapi tiga pria itu saja membuatku selalu berada dalam kekhawatiran.

Aku menghela napas dalam-dalam, menghentikan tawaku dan kembali menatap jauh pemandangan kota Gangnam. Terdengar suara kecil dari arah bawah balkon, membuatku melengokkan wajah ke arah bawah.

"Kau siapa?" tanyaku sembari menaikkan sebelah alisku.

Melihat wajah cantiknya, gadis remaja itu seketika terdiam mematung.

Quadrangle Romance: Mandalika한국아Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang