BAB (30) Kacau.

21 6 0
                                    

Dengan tatapan dinginnya, Gyumin sama sekali tidak memedulikan apapun yang Ji Young katakan. Ji Young, yang memeluk kaki Gyumin dengan sangat erat, sampai terseret hingga pelukannya pun terlepas. Mama dan Papa-Nya segera menghampiri Ji Young yang kini tampak sangat menyedihkan.

Orang tua Gyumin terkejut melihat perilaku anak mereka terhadap sang Istri. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Gyumin keluar dari restoran, menuju mobil, dan segera masuk ke dalamnya. Dengan perasaan sedikit kesal namun lega, Gyumin melajukan mobilnya menuju panti jompo tempat Neneknya tinggal.

Di rumah Manda, suasana malam yang seharusnya tenang berubah menjadi tegang. Manda mengintip ke arah sofa di ruang tamu, di mana Nam Gil dan In Yeop berada.

"Mereka mau apa sih?!" gumam Manda kesal.

Dengan langkah cepat, Manda menghampiri mereka berdua.
"Kalian berdua masih di sini? Ini sudah malam, dan akan semakin larut," katanya dengan nada kesal.

"Aku menunggunya pergi dari sini, tapi dia tidak mau pergi," jawab In Yeop, menatap kesal ke arah Nam Gil.

"Aku menunggunya karena pekerjaan, kau saja yang pergi!" balas Nam Gil, tak mau mengalah.

"Tidak! Aku tidak akan pergi sebelum kau pergi. Kenapa aku membiarkan kekasihku berduaan denganmu di rumah ini?" In Yeop bersikeras.

"Kekasih?" Nam Gil mengangkat alisnya sembari tertawa hambar.
"Manda tidak mengakui hal itu, jadi jangan terlalu...," lanjut Nam Gil.

"Wah, kau ini keterlaluan sekali ya. Sayang, jelaskan padanya bagaimana hubungan kita sebenarnya!" In Yeop menoleh ke arah Manda, tetapi Manda sudah tidak ada lagi di tempatnya.

"Lho? Manda?" In Yeop bingung.

"Kalian bisa datang di lain waktu. Sekarang aku ingin istirahat, tolong...," Suara Manda terdengar dari kejauhan.

"Bukankah kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Nam gil.

"Apa?" jawab In yeop.

"Bukan urusanmu!" ketus Nam Gil.

"Aku akan menghubungimu lagi nanti. Maaf, tapi kali ini aku benar-benar ingin sendiri," ujar Manda yang menahan kesal.

Nam Gil pun menghampiri Manda.
"Aku akan menunggu kabar darimu. Jika ada sesuatu hal yang ingin kau ketahui, kau bisa mengandalkan ku." ucapnya dengan suara lembut.

"Maafkan aku, aku tidak bisa mengatakannya sekarang," ujar Manda dengan nada penuh penyesalan.

Nam Gil melihat ke arah In Yeop dan keluar dari rumah Manda tanpa sepatah katapun.

"Kau!" Manda menatap In Yeop dengan tatapan tajam, menyipitkan kedua matanya

"Apa?"

"Kau seharusnya tidak mengatakan hal itu," ucap Manda memberi peringatan.

"Apa yang kau...," tanya In Yeop bingung.

"Aku ingin hubungan ini cukup diketahui oleh kita berdua saja," ujar Manda dengan tegas.

"Tapi kenapa?"

"Bukan apa-apa, tetapi untuk sedikit berjaga. Apakah kau bisa melakukannya?" tanya Manda, dan In Yeop pun mengangguk ragu.

"Maafkan aku, tapi ini untuk kebaikanmu juga."

"Iya, Sayang...," In Yeop berjalan mendekati Manda, ingin menyentuhnya.

"Ada apa?"

In Yeop semakin mendekatkan dirinya ke arah Manda, mencoba menciumnya. Namun, saat itu juga telepon Manda berdering.

Quadrangle Romance: Mandalika한국아Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang