Di Butik fairy yang mewah, ketegangan terlihat jelas. Para staf dari berbagai agensi berdiri dengan gelisah, mencoba mendapatkan informasi tentang Manda dari Ryu Na, CEO butik tersebut. Wartawan dengan kamera siap siaga, menunggu moment untuk menangkap gambar model cantik yang menjadi wajah Butik tersebut. Ryu Na, dengan tatapan tajam dan senyum tenang, menolak memberikan informasi apapun tentang keberadaan Manda.
"Maaf, saya tidak bisa memberikan informasi tentangnya," kata Ryu Na tegas, sembari menyilangkan tangan di depan dada.
Manda, di sisi lain, berjalan mondar-mandir. Pikirannya kacau, dia menggigit bibir bawahnya dengan gugup.
"Lagi-lagi aku mengambil jalan yang salah! Apa aku harus pulang dan memberitahu Mama tentang hal ini? Tidak mungkin! Mama dan Papa akan sangat kecewa sekali! Terus gimana ini?!" gumam Manda dengan kesal, matanya berkeliling mencari arah yang benar.Tok! Tok! Tok!
"Masuklah!" sahut Manda dari dalam ruangan Khususnya.
Pintu terbuka perlahan, menampilkan wajah Kim Nam Gil yang cemas.
"Kau baik-baik saja?" tanyanya, langkahnya cepat mendekati Manda."Apa terjadi sesuatu?" Manda berbalik, rasa lega dan khawatir bercampur di wajahnya.
"Aku akan mengantarmu pulang," ujar Nam Gil singkat namun penuh kepastian. Dia merogoh tasnya dan mengeluarkan setelan tertutup.
"Pakai ini! Mereka tidak akan menyadari keberadaanmu," katanya, menyerahkan pakaian tersebut kepada Manda.Manda segera mengenakan setelan itu, menyembunyikan hampir seluruh tubuhnya, kecuali matanya yang indah. Saat mereka menuruni lantai satu, setiap langkah terasa berat di tengah sorotan mata orang-orang yang curiga. Walau yang terlihat hanya kedua mata Manda, seseorang mengenali tatapannya.
"Itu model iklannya!" teriak seseorang, dan kerumunan segera mengerubungi mereka, kilatan kamera membuat suasana semakin panik.
Para Security dari butik Fairy segera beraksi, membuka jalan di tengah kerumunan agar Manda dan Nam Gil bisa keluar. Mereka berhasil masuk ke mobil, dan Nam Gil dengan segera melajukan mobilnya, meninggalkan kerumunan yang masih penasaran.
"Ku sarankan, jangan pulang ke tempat tinggalmu. Mereka akan mengikuti kita dan mengetahui keberadaanmu," saran Nam Gil sembari terus memantau kaca spion.
"Bawa aku ke tempat yang aman!" pinta Manda dengan nada cemas, matanya terus melirik ke arah belakang. Nam Gil mengangguk dan mempercepat laju mobil.
(‘◉⌓◉’)
Beberapa saat kemudian, mereka tiba di depan sebuah rumah yang terlihat nyaman dan aman.
"Ini di mana?" tanya Manda, matanya memandang sekeliling dengan rasa ingin tahu.
"Rumah orang tuaku. Setelah semuanya membaik, aku akan mengantarmu kembali ke tempatmu," jawab Nam Gil dengan tenang. Manda mengangguk, mengikuti Nam Gil memasuki rumah tersebut.
Di ruang tamu, sepasang suami istri yang ramah menyambut kedatangan mereka.
"Siapa wanita yang kau bawa ini?" tanya wanita paruh baya itu dengan penasaran."Dia rekan kerjaku, Ma. Aku membawanya untuk menyelesaikan pekerjaanku," jelas Nam Gil.
"Apa dia artis?" tanya Mama Nam Gil dengan mata berbinar.
"Bukan, Tante! Saya hanya pekerja baru. Maaf, saya datang secara tiba-tiba seperti ini," ucap Manda sopan, menundukkan kepala.
"Tidak apa-apa...," balasnya, lalu melihat ke arah Nam gil.
"Eh Nak, Mama lihat berita dari televisi. Butik tempatmu bekerja, apa kau mengenal model yang sangat cantik itu? Model itu sepertinya orang baru. Mama belum pernah melihatnya. Wah! Dia sungguh luar biasa. Apa kau bisa mempertemukan Mama dengan model itu? Mama ingin berfoto dan memamerkannya ke para kerabat Mama!" seru Mama Nam Gil dengan antusias. Manda hanya bisa terdiam, merasa canggung dengan situasi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quadrangle Romance: Mandalika한국아
Teen FictionMandalika, gadis Indonesia dari keluarga berkecukupan, mengalami trauma masa kecil setelah diculik gurunya. Akibat dari penculikan tersebut, Ia terkurung selama bertahun-tahun lamanya. Tepat saat usianya memasuki 23 tahun, Mandalika dibebaskan, namu...