BAB (27) Diantara kita.

17 7 3
                                    

Manda memandang Gyumin dengan mata yang penuh kemarahan, dadanya terasa sesak oleh emosi yang membara. suasana terasa semakin tegang.

"Kalau begini terus, kamu nggak akan pernah ketemu aku lagi!" ancam Manda dengan nada tajam, suaranya bergetar menahan amarah yang sulit dikendalikan.

Gyumin menarik napas panjang, menundukkan kepala sejenak sebelum menatap Manda dengan sorot mata penuh kesedihan.
"Kau yakin sudah melupakanku? Apa semua yang pernah kita lalui hanya permainan bagimu? Kau begitu tega padaku," ucapnya dengan suara yang rendah, hampir seperti bisikan, namun setiap kata terasa menusuk hati.

Manda terdiam, merasakan pertanyaan itu mengguncang hatinya. Ia mencoba mengendalikan diri, namun perasaannya begitu kacau.
"Gyu, apakah aku begitu berarti dalam hidupmu?" tanya Manda, suaranya melembut namun penuh dengan keraguan.

Gyumin tampak bingung dengan pertanyaan itu.
"Maksudnya?" Ia mengerutkan kening, mencoba memahami arah pembicaraan Manda.

"Selama tiga tahun ini, kamu ke mana saja? Apakah perasaanmu sedalam itu padaku? Apa iya? Aku meragukan hal itu!" Manda menatap Gyumin dengan penuh kekecewaan, matanya berkaca-kaca.

"Kenapa kau tiba-tiba bicara seperti itu dan mengungkapkan keraguanmu?" tanya Gyumin, suaranya terdengar putus asa.

"Jika perasaanmu sedalam itu, lalu kenapa tidak menungguku atau bahkan datang menemuiku? Kau benar, sejak perpisahan itu... hubungan kita masih terjalin dan belum berakhir. Tapi, kau tega meninggalkanku untuk menikahinya. Apa kau tahu? Apa yang aku rasakan saat mendengar kabar pernikahanmu dengan Park Ji Young?" Tanya Manda dengan nada mengejek, senyumnya getir.
"Lalu, apakah kamu masih menganggap dirimu paling tersakiti?" tanyanya lagi, membuat Gyumin terdiam.

Manda menghela napas panjang, air mata mulai mengalir di pipinya.
"Andai waktu itu kau datang padaku, mungkin rasa sakit dan rinduku akan terobati." gumamnya dengan suara yang bergetar.

Gyumin mengepalkan tangannya, perasaan marah dan putus asa bercampur menjadi satu.
"Kau mengungkit tentang pernikahan. Tapi, apa kau tahu bagaimana rasanya ketika orangtuamu memaksa untuk menikahi orang yang sangat kau benci? Itu sangat menyakitkan!" tanpa sadar, Gyumin memukul setir mobil dengan keras. Manda terkejut mendengar kata-kata Gyumin.

"Dan, asal kau tahu, selama ini, aku tidak pernah sedikitpun menyentuh Park Ji Young!" lanjut Gyumin, matanya menatap tajam ke arah Manda.

"Tapi kau bisa menunda waktu itu untuk...,"

"Sudah! Hentikan pembenaranmu itu! Jangan berbicara seolah kau menyalahkanku atas semua ini. Kita harus pergi, dan mengakhiri semuanya!" Gyumin berteriak, suaranya penuh emosi.

"Ta-tapi!"

Gyumin mengabaikan protes Manda dan mulai melajukan mobilnya menuju suatu tempat.

Beberapa saat kemudian, mereka tiba di depan Agensi HD Entertainment.

"Kenapa membawaku ke sini?" tanya Manda dengan nada bingung, matanya melirik ke arah gedung yang besar itu.

Gyumin menatap Manda dengan tatapan yang dalam.
"Apa kau masih ingin berpura-pura mengabaikan perasaanmu padaku? Aku tahu jelas, perasaanmu masih ada untukku. Jadi, mari kita selesaikan semua ini dengan baik," jawab Gyumin tegas.

"eh buset nih anak!" batin Manda, merasa terkejut dengan pernyataan Gyumin.
"Gak! Aku nggak mau!" tolak Manda, suaranya bergetar.

Gyumin mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke Doohyun. Beberapa saat kemudian, Gyumin menatap ke luar jendela mobil.
"Lihatlah!" titah Gyumin kepada Manda.

Seketika Manda terkejut melihat Doohyun yang kini berjalan mendekati mobil mereka.
"Hei, kamu memang benar-benar ya!" keluh Manda, tidak habis pikir dengan tindakan Gyumin.

Quadrangle Romance: Mandalika한국아Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang