BAB (47) Topeng.

13 4 0
                                    

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Ibu dari Gyumin dengan suara lembut namun penuh kekhawatiran.

Manda mengangkat kepalanya perlahan, mencoba melihat ke arah kedua orang tua Gyumin dengan senyum yang dipaksakan. Di balik senyuman, hatinya bergejolak, merasa tertekan oleh situasi yang terjadi.

"Mmm, saya..." Manda melihat ke arah Mama yang melotot ke arahnya, tatapannya penuh peringatan dan ketidaksetujuan. Manda menelan ludah, mencoba menenangkan diri sebelum melanjutkan.
"Saya akan menyerahkan semua keputusan kepada kedua orang tua saya sendiri." Ucapnya dengan senyuman palsu yang lebih seperti topeng, memamaki Gyumin tanpa bersuara dengan tatapan tajam.

"Baiklah, karena semuanya sudah sepakat. Kami akan melakukan persyaratannya dan melangsungkan pernikahan ini secepat mungkin!" ujar Ayah dari Gyumin dengan suara yang tegas namun ramah.

Manda sangat terkejut mendengar keputusan itu, seolah dunia berhenti sejenak. Ia ingin berkata sesuatu, namun suaranya seakan terhenti di tenggorokan.

(⁠ノ⁠`⁠Д⁠´⁠)⁠ノ⁠彡

Setelah kepergian keluarga Gyumin, Manda, Mama, dan Papa kembali duduk bersama di ruang tamu yang tiba-tiba terasa sempit dan pengap.

"Apa yang ingin kau katakan tadi, katakan!" ujar Mama dengan nada yang tajam, penuh tuntutan.

"Sebenarnya, Manda tidak tinggal di Apartemen ini lagi," jawab Manda sembari menundukkan kepala, suaranya bergetar, matanya berusaha menghindari tatapan sang Mama.

"Lalu? Kau tinggal di mana? Di kolong jembatan?! Atau kamu keluyuran?!" Cecar Mama, suaranya semakin meninggi, penuh kemarahan dan kekhawatiran.

"Ma! Jangan begitu pada anak kita!" Papa mencoba menenangkan situasi, suaranya lembut namun tegas.

Manda menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian.
"Manda bekerja di Korea sebagai model, dan mendapatkan rumah dari pekerjaan Manda sendiri. Manda juga mendapatkan uang dari kontrak yang Manda terima."

Mama terkejut, ekspresinya berubah seketika dari marah menjadi khawatir.
"Nak, apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan itu?! Pekerjaan itu sangat berbahaya untukmu! Kenapa kau melakukannya tanpa sepengetahuan kedua orang tuamu! Kalau terjadi apa-apa denganmu bagaimana?!" bentak Mama, suaranya penuh ketakutan.

"Benar kata Mamamu! Kali ini Papa tidak membenarkan hal ini," sambung Papa, suaranya terdengar berat dan penuh kekecewaan.

"Tapi ini semua sudah terlanjur, Ma, Pa! Manda salah, Manda juga pernah menyesalinya. Tapi Manda tidak bisa membatalkan kontrak, karena dendanya sangat besar. Manda yakin, Papa Mama juga tidak akan sanggup membayar dendanya," suara Manda bergetar, matanya berkaca-kaca.

"Mama tidak habis pikir ya! Pokoknya pernikahanmu itu tidak bisa dibatalkan! Supaya kamu bisa lebih dewasa lagi dalam bertindak!" kata Mama dengan nada memutuskan.

"Papa setuju," sambung Papa tanpa keraguan.

Manda hanya menunduk, air mata mulai mengalir di pipinya. Hatinya hancur, merasa terjebak tanpa jalan keluar.

"Jadi Manda harus gimana, Pa, Ma? Manda bingung harus apa? Manda juga butuh waktu untuk menerima keputusan Papa sama Mama," kata Manda dengan suara yang hampir berbisik, penuh putus asa.

"Waktu untuk apa lagi? Kamu sendiri yang mengenalkan Gyumin ke Mama sama Papa. Keluarga Gyumin juga sudah mengetahui hubungan kalian berdua. Kamu mau hamil di luar nikah?!" bentak Mama dengan emosi yang meluap.

Manda meneteskan air mata, suaranya pecah.
"Mama Papa bisa ngertiin Manda ngga sih! Ada banyak hal yang harus Manda lakukan, dan Mama tidak tahu itu! Ma! Manda bisa jaga diri, Manda tahu mana yang benar dan salah! Dan jika ada kesalahan yang Manda perbuat, tolong dimaafkan. Bukannya Mama harus mengikuti ego Mama sendiri seperti ini. Mama juga harus mikirin gimana perasaan Manda. Gimana rasanya di posisi Manda! Berkali-kali Manda minta maaf sama Mama, tapi Mama nggak pernah mau dengerin Manda! Mama Papa jahat!" bentak Manda lalu berlari menuju toilet dan mengunci pintu dari dalam, air matanya mengalir deras, diiringi air keran yang sengaja Ia nyalakan.

Quadrangle Romance: Mandalika한국아Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang