BAB (24) Penyesalan.

22 7 0
                                    

In Yeop berdiri di depan pintu, mengetuk dengan lembut namun tegas.
"Kau di dalam?" tanyanya, suaranya sedikit cemas.

Pintu terbuka, memperlihatkan Manda dengan wajah yang tampak lega sekaligus gelisah. Tanpa sepatah kata, Ia langsung memeluk In Yeop, menariknya masuk ke dalam pelukan hangat. In Yeop membalas pelukan itu dengan erat, seolah-olah ingin memastikan bahwa Manda benar-benar aman di sisinya.

"Ayo, masuk!" kata Manda, menarik In Yeop ke dalam Apartemen.

Suasana sedikit lebih tenang. Namun, ketegangan masih terasa di udara. Manda duduk di sofa, tangannya gemetar.
"Gimana ini? Semua orang mencari keberadaanku... aku takut," suaranya terdengar serak, hampir putus asa.

In Yeop duduk di sampingnya, menggenggam tangan Manda dengan lembut namun tegas.
"Aku akan menemanimu di sini, tenanglah. Jangan takut, mereka juga sama sepertiku saat pertama kali melihatmu. Wajar mereka seperti ini, Itu karena kecantikanmu sungguh luar biasa," ujarnya, berusaha menenangkan Manda dengan kata-kata yang penuh keyakinan.

(⁠っ⁠˘(⁠˘⁠⌣⁠˘⁠ ⁠)

Sementara itu, di HD Entertainment, suasana tidak kalah tegang. CEO perusahaan berdiri di depan meja, ekspresinya serius.
"Gimana? Sudah mendapatkan identitas model itu?" tanyanya dengan nada mendesak.

Seorang staf menggelengkan kepala, terlihat putus asa.
"Pemilik dari butik tidak ingin menunjukkan identitasnya," jawabnya dengan suara rendah.

"Cobalah mencarinya di luar sana. Kita harus mendapatkan model itu sebelum agensi lain mendapatkannya. Dengan begitu, agensi kita akan naik. Pergi dan carilah secepatnya!" perintah sang CEO dengan tegas.

"Baik, Pak!" jawab staf dengan semangat, sebelum bergegas keluar dari ruangan.

Di luar gedung agensi, Doohyun berdiri terdiam, mendengarkan percakapan para staf yang sedang membicarakan keberadaan model dari Butik tersebut. Hatinya gelisah, memikirkan keadaan Manda. Ia tidak bisa menemuinya langsung karena jadwal yang sangat padat, namun sedikit tenang karena mengetahui Manda sudah berada di Apartemen miliknya.

Seorang staf yang melihat Doohyun berdiri terdiam, kini memanggilnya.
"Apa kau tahu sesuatu?" tanyanya dengan curiga.

"Apa?" Doohyun tampak bingung, mencoba menyembunyikan kegelisahannya.

"Gadis cantik yang terkenal secara mendadak setelah tampil sebagai model di Butik fairy. Hei, apa kau mengetahui sesuatu?" tanya staf itu lagi, lebih mendesak.

"Tidak. Kalau begitu, aku akan masuk!" Doohyun segera berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan staf tersebut dengan rasa penasaran.

(⁠☉⁠。⁠☉⁠)⁠!

Tiga hari berlalu, dan semakin banyak orang mengetahui keberadaan Manda. Semakin banyak juga yang penasaran dan ingin sekali mendapatkannya. Bahkan, para Aktris dan Aktor pun ikut penasaran dengan identitas gadis cantik tersebut. Selama tiga hari itu pula, Manda berdiam diri di dalam Apartemen, memikirkan langkah apa yang harus diambil setelah kejadian ini. Hingga satu minggu berlalu.

Pagi itu, Manda mengenakan setelan tertutup, berusaha menyamarkan diri. Ia menuju Butik fairy, tempat semuanya bermula. Sesampainya di Butik, dia masuk ke ruang Ryu Na, pemilik Butik tersebut.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Ryu Na dengan senyum hangat.

"Seperti yang kau lihat, aku sangat tidak menyukai kepopuleran ini," ujar Manda dengan nada sedikit kesal.

"Tapi kenapa? Bukankah ini adalah hal yang baik untukmu? Lihatlah data penjualan minggu ini. Penjualan melonjak pesat! Manda, kau memang luar biasa, aku akan memberikanmu bonus," Ryu Na berkata dengan semangat, namun Manda tampak tidak terkesan.

Quadrangle Romance: Mandalika한국아Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang