BAB (26) Egois.

29 7 7
                                    

Tak lama kemudian, Nam Gil membuka pintu dan duduk di dekat Manda. Matanya mengamati ruangan dengan seksama, merasakan atmosfer yang penuh dengan ketegangan dan antisipasi.

"Mari kita awali pertemuan ini dengan memperkenalkan diri masing-masing. Saya selaku CEO dari Butik Fairy." ujar Ryu Na, dengan senyum profesional yang tidak bisa disembunyikan.

"Saya dari MAX Entertainment," kata CEO dari Agensi A, dengan nada tegas.

"Saya dari HD Entertainment. Saya telah mendebutkan banyak orang dan membuat mereka sangat terkenal. Salah satunya, grup yang saat ini sedang hits, STAR," sambung CEO Agensi B, dengan nada bangga.

"Saya dari IND Entertainment, agensi yang baru saja berdiri, tapi saat mendebutkan grup pertama kami, mereka langsung naik daun," lanjut CEO Agensi C, menambahkan dengan nada percaya diri.

Para agensi memperkenalkan diri masing-masing, dan ketika tiba giliran Manda, semua mata tertuju padanya.

Manda berdiri dan membuka masker, memperlihatkan wajahnya yang tegas dan penuh percaya diri. Dia menatap tajam ke arah mereka.

"Kalian memperkenalkan diri seperti ini untuk apa? Apakah saya berkaitan dengan grup yang kalian sebutkan dan terkenal?" tanya Manda, memandang langsung ke arah Ryu Na.
"Ada apa ini?" lanjutnya.

"Duduk dan tenanglah." ujar Ryu na kepada Manda.
"Namanya adalah Manda, Ia berasal dari Indonesia. Dan sekarang sedang menjalani kontrak dengan saya sendiri, selaku CEO dari Butik Fairy," ucap Ryu Na, suaranya lembut namun tegas.

Manda menoleh ke arah Nam Gil, matanya penuh pertanyaan.
"Ada apa?"

"Tenanglah, jika terjadi sesuatu... aku akan membantumu," ucap Nam Gil, dengan nada menenangkan, membuat Manda menghela napasnya.

"Terlebih dahulu, saya akan menjelaskannya pada Manda. Mereka ini adalah para CEO dari agensi terkenal di Korea. Mereka ingin mendebutkan dan menandatangani kontrak denganmu. Mereka bersedia untuk membayar denda dari pembatalan kontrakmu dengan saya. Mereka tidak ingin mengalah dan bersikeras untuk mendapatkanmu. Mereka menunggu keputusan darimu, meminta keputusanmu?" Ryu Na menjelaskan dengan rinci, suaranya tegas namun penuh pengertian.

Kim Nam Gil terkejut, wajahnya memperlihatkan ketidakpercayaan.

"Aku akan membayar denda dan mengontrakmu dengan 900 juta won!" seru CEO Agensi A, suaranya penuh semangat.

"Aku satu miliar won!" lanjut CEO Agensi B, tidak mau kalah.

"Aku dua miliar won!" sambung CEO Agensi C, suaranya lebih keras.

Para CEO berlomba-lomba menaikkan harga kontraknya, suasana semakin memanas.

"Bisakah kalian memberiku waktu untuk memikirkannya? Aku tidak bisa mengambil keputusan langsung, bukan? Jadi, beri aku waktu untuk itu," kata Manda dengan pelan tapi tegas. Matanya menatap satu per satu CEO yang hadir, memastikan mereka mengerti ketegasannya.

"Benar, ini adalah hal yang tidak bisa Ia putuskan secara langsung. Pertemuan ini akan dilaksanakan kembali setelah Manda mendapatkan keputusannya. Mari akhiri pertemuan ini!" kata Ryu Na, mengambil alih situasi.

Manda pun berdiri dan pergi meninggalkan ruangan tersebut, langkahnya cepat dan pasti.

Di dalam toilet, Manda membuka ponselnya dan menelepon Doohyun.

"Hallo, ada apa sayang?" tanya Doohyun begitu panggilan terhubung, suaranya lembut dan penuh perhatian.

"Aku ingin bertemu sekarang juga. Kau ada waktu?" tanya Manda, suaranya sedikit gemetar.

Quadrangle Romance: Mandalika한국아Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang