Doohyun mengulurkan tangan kanannya ke arah Manda, matanya menatap dalam penuh arti.
"Ayo...,"Aku meraih tangannya, merasakan kehangatan dan kekuatan dalam genggamannya. Di hadapan In Yeop, genggaman itu seakan menjadi simbol dari sebuah pernyataan.
"Hey!" seru In Yeop spontan, menunjuk ke arah tangan mereka yang bersatu, wajahnya memerah.
Namun, Doohyun hanya mengabaikannya dan mulai berjalan keluar ruangan, meninggalkan In Yeop yang tampak semakin kesal. Manda sempat berbalik, matanya bertemu dengan tatapan In Yeop yang penuh harap. Ia seolah ingin menggapai tangan In Yeop, namun Doohyun menggenggamnya lebih erat, membuat langkahnya tidak bisa mundur.
Saat mereka mendekati pintu masuk ruang pemotretan, In Yeop, yang kini berada di belakang mereka dengan wajah masam, tidak bisa menahan diri untuk protes.
"Sialan, kenapa kau seolah menjadikanku seperti pendamping di sebuah acara pernikahan!" suaranya terdengar kesal.
Doohyun menoleh dan melemparkan senyumnya yang terkenal itu.
"Kau memang terlihat seperti itu," selorohnya tanpa ragu.Manda mencoba melepaskan genggaman tangannya, namun Doohyun mempererat genggamannya, seakan tidak mau melepaskannya.
"Hey! Biarkan dia melepaskannya!" In Yeop mencoba memisahkan tangan mereka, namun Doohyun menepis tangannya dengan cepat.
"Kurang ajar!" hardik In Yeop dengan mata yang melebar, emosinya semakin memuncak.
"Jangan buat keributan lagi, kau hanya perlu menyaksikannya, oke?!" balas Doohyun dengan nada dingin, di saat dan suasana yang tidak tepat, membuat In Yeop semakin geram.
Merasakan kekecewaannya, aku pun mengulurkan tanganku ke arahnya.
"Ayo...,"In Yeop, dengan tatapan yang penuh emosi, menggenggam dan mencium tanganku di hadapan Doohyun, membuat perasaan Doohyun terguncang. Tatapan marah Doohyun terfokus pada In Yeop, kemarahannya tidak bisa disembunyikan.
"Aku akan membalasnya nanti!" gumam Doohyun dalam hati, penuh tekad.
(☉。☉)!
Sesi pemotretan indoor pun dimulai. Nam Gil yang kini menjadi sangat tidak fokus dalam membidik kameranya, tidak tahan melihat orang yang dicintainya bersama pria itu, alias Doohyun.
"Dasar mesum!" gumam Nam Gil sembari membidik kameranya, penuh frustrasi.
Di sisi lain, In Yeop dan Gyumin berdiri tegak memperhatikan kelakuan Doohyun yang sangat menyebalkan. Ketika Doohyun berpose mencium bibir Manda dengan sangat realistis di hadapan mereka, semua orang terkejut dan merasa iri.
"Hey! Aku tidak mengizinkan gaya seperti itu!" teriak In Yeop, suaranya meninggi.
"Itu berlebihan!" sambung Gyumin dengan nada serius.
"Ada apa?" tanya Ryu Na kepada mereka berdua, bingung dengan situasi yang semakin tegang.
"Itu terlalu vulgar!" jawab Gyumin, mengalihkan pandangannya ke arah Ryu Na.
"Benar!" sambung In Yeop.
"Bagaimana jika anak-anak melihat iklan ini?!" lanjut Gyumin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quadrangle Romance: Mandalika한국아
Teen FictionMandalika, gadis Indonesia dari keluarga berkecukupan, mengalami trauma masa kecil setelah diculik gurunya. Akibat dari penculikan tersebut, Ia terkurung selama bertahun-tahun lamanya. Tepat saat usianya memasuki 23 tahun, Mandalika dibebaskan, namu...