"Kau akan pergi?" tanya Yoo Jin kepada seseorang di hadapannya.
Di hadapannya, terlihat sepatu hak tinggi yang hendak melangkah keluar. Pemilik sepatu itu, seorang wanita dengan wajah yang penuh ketenangan, menghentikan langkahnya. Senyum tipis tersungging di bibir merahnya, menambah kesan misterius yang melingkupinya. Perlahan, Ia melempar sebuah pistol ke arah Yoo Jin. Yoo Jin yang berdiri tegak menatap wanita itu, merasakan detik-detik berlalu dengan lambat, sebelum akhirnya pistol itu jatuh di kakinya. Tangannya bergetar hebat, seolah-olah udara di sekitarnya berubah menjadi es.
HD Entertainment.
Di sebuah ruangan yang penuh dengan perangkat canggih, Doohyun duduk di depan kamera. Mata cokelatnya menatap lensa dengan penuh kesungguhan. Ia menarik napas panjang sebelum mulai berbicara, suaranya mengalun lembut namun tegas.
"Saya ingin meminta maaf atas rumor yang beredar dan tidak membenarkannya. Penyebar rumor akan saya tindak lanjuti. Aku cinta kamu...,"
Sebuah senyuman pudar tersirat di wajah Doohyun, namun matanya memancarkan kelelahan yang mendalam.
[Komentar]
두두 "Saat mendengarnya, hatiku hancur...,"
두랑해 "Aku tahu itu hanya rumor, wanita itu membuatku sedikit kesal!"
사랑 "Tapi dia sangat cantik, aku mendukungmu jika itu benar."
Jinjoo "Aku mencintaimu, jangan melakukannya lagi!"
你的爱 "Kalian terlihat sangat serasi!"
Lovedudu "Hey! Berhenti mengatakan mereka serasi!"
"Aku cinta kamu, sampai jumpa!" pamit Doohyun. Ia menutup siaran langsung tersebut, mata yang biasanya bersinar kini tampak redup.
Para member yang melihat Doohyun dengan wajah sedihnya, segera menghampiri dan menenangkan Doohyun. Mereka memberikan kata-kata semangat, mencoba menghibur meski tahu bahwa luka di hatinya tak semudah itu sembuh. Doohyun memaksakan senyum, berusaha menyembunyikan perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya.
Rumah Sakit.
"Dimana penanggung jawab pasien?!" suara dokter terdengar panik, menggema di koridor rumah sakit yang sepi.
"Saya!" Gyumin dengan cepat melangkah maju, suaranya tegas namun wajahnya memperlihatkan kekhawatiran yang mendalam.
"Pasien dalam masa kritis. Peluru bersarang di kepala pasien. Hubungi keluarganya segera! Kita harus melakukan tindakan operasi di bagian kepalanya!" ujar dokter tersebut dengan nada mendesak.
Gyumin mengangguk, lalu meraih ponsel dari saku celananya. Saat hendak menghubungi kedua orang tua Manda, Ia teringat bahwa mereka tidak memiliki kendaraan. Akhirnya, Gyumin memutuskan untuk menghubungi Doohyun.
Di dalam perjalanan menuju rumah Manda, Doohyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pikirannya dipenuhi oleh kekhawatiran saat mendengar Manda dilarikan ke rumah sakit karena kecelakaan mobil.
Gyumin memilih untuk tidak memberitahu kedua orang tua Manda tentang kejadian penembakan tersebut. Ia tidak ingin menambah kekhawatiran mereka yang sudah cukup besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quadrangle Romance: Mandalika한국아
Teen FictionMandalika, gadis Indonesia dari keluarga berkecukupan, mengalami trauma masa kecil setelah diculik gurunya. Akibat dari penculikan tersebut, Ia terkurung selama bertahun-tahun lamanya. Tepat saat usianya memasuki 23 tahun, Mandalika dibebaskan, namu...