Bandara Internasional Indonesia.
Melalui beberapa jam perjalanan dan proses yang melelahkan, mereka pun tiba di sebuah pulau tempat keluarga Manda memulai hidup barunya. Langkahnya pasti, melewati keramaian sibuk, tatapan mereka lurus dengan wajah datar. Kedua pria itu menyeret kopernya masing-masing.
"Mobilnya sudah di siapkan," ucap Kevin seraya menuntun mereka ke arah parkiran.
In yeop sedikit mengangguk, mendengar arahan Kevin dan berjalan mengikutinya.
Doohyun tenggelam dalam lamunan, membuatnya tertinggal oleh mereka yang berlalu. Tidak lama kemudian, Ia tersentak, sadar bahwa dirinya kini sendiri di tengah keramaian. Matanya sibuk mencari sosok In yeop, kepanikan menjalar di dirinya. Doohyun mengambil ponsel dari saku Hoodie Nya, namun sebelum Ia dapat menghubungi In yeop, ponselnya mati karena kekurangan daya.
Merasa frustasi, Doohyun berlari menuju pusat keamanan. Hingga langkahnya pun terhenti di hadapan Security yang berjaga.
"Tolong! Saya kehilangan teman disini." ujar Doohyun menggunakan bahasa Korea, membuat mereka seketika terdiam, tidak mengerti dengan apa yang di ucapkannya.
Doohyun berdecak kesal, merasa terjebak dalam situasi yang tak terduga.
Di parkiran, In yeop membuka pintu mobil dengan semangat, tanpa sadar bahwa Doohyun sudah tidak lagi bersamanya. Ia duduk dengan tenang, pikirannya tersita bayang Manda, berharap pertemuan di antara mereka segera terwujud.
Kevin menoleh ke arah belakang, menyadari ketidak hadiran sang Idola. "Doohyun dimana?!" tanyanya menggunakan bahasa Inggris, membuat In yeop seketika tersadar dan melihat ke arah luar mobil, matanya mencari-cari sosok Doohyun.
In yeop mengambil ponsel dari saku celananya dan menghubungi Doohyun, namun tidak terhubung. "Aishhh! Shibal!" gerutunya, kesal.
Doohyun duduk di ruang tunggu keamanan, dari kejauhan Ia terlihat seperti anak hilang, menunggu kehadiran mereka yang meninggalkannya.
Beberapa saat kemudian, jari telunjuknya terangkat, matanya melebar dengan perasaan kesal. "Itu dia!" geram In yeop, membuat Pria di sampingnya ikut mengalihkan pandangan ke arah Doohyun.
Mereka bergegas menghampirinya, hingga setibanya di tempat tujuan.
"Kau darimana?!" kesal In yeop, "menyusahkan saja!" gerutunya, menatap Doohyun.
"Kau menyalahkanku? Hah yang benar saja?! Kenapa meninggalkan ku sendiri di tengah keramaian? Kau tahu jelas aku siapa?!" cerocos Doohyun, membalas tatapannya. Mereka berbicara menggunakan bahasa Korea, yang tidak dapat di mengerti Kevin.
Kediaman Jae In, Korea.
Di kesunyian malam, terdengar bisikan kecil dan helaan napas dalam ruang temaram. Queen kembali duduk di pinggiran ranjang, memperhatikan Lika yang tertidur pulas. Tangan kecil itu meraih ponsel dari saku piyamanya, Ia menyentuhnya perlahan dan menampilkan sosok Manda yang terlihat mirip dengan sang Ibu.
Matanya memperhatikan setiap sisi wajah Lika, menyandingkan dengan foto dalam layar ponsel. Hingga dirinya pun semakin yakin, bahwa Manda dengan sang Ibu adalah orang yang sama, membuat Queen seketika terdiam dengan mata yang melebar.
Dalam keterkejutan, Lika terbangun dari tidurnya, sedikit terkejut dengan Queen yang menatap. Layar ponsel itu memantulkan cahaya, dan dengan cepat Queen menyembunyikannya saat pandangan mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quadrangle Romance: Mandalika한국아
Ficção AdolescenteMandalika, gadis Indonesia dari keluarga berkecukupan, mengalami trauma masa kecil setelah diculik gurunya. Akibat dari penculikan tersebut, Ia terkurung selama bertahun-tahun lamanya. Tepat saat usianya memasuki 23 tahun, Mandalika dibebaskan, namu...