BAB 4

3.1K 192 2
                                    

Playlist_song by :
BLACKPINK - The Girls

Happy Reading !!!

• • •

Kringgg!!!

Bel penanda waktu jam istirahat berdering menggema diseluruh penjuru sekolah.

Dengan beramai-ramai, hampir separuh lebih murid dan guru serta staff sekolah menuju kantin sekolah. Demi bisa menghilangkah rasa lapar dan rehat sejenak dari semua huruf dan angka yang membuat mereka pusing.

Termasuk Amberly, dimana dengan langkah dan senyum riang. Serta nampan makanan ditangannya, Amberly terlihat santai dalam antrian.

Matanya sesekali melirik, mengintip dari cela antrian. Makanan atau menu apa saja yang ingin dia ambil untuk makan siang.

Hingga gilirannya tiba, Amberly hampir memenuhi nampan makannya dengan tumis daging kesukaannya. Serta sosis saus pedas dan nasi yang dia ambil.

Membuat penjaga prasmanan yang melihat dibuat diam terpaku, menganga tidak percaya dengan porsi besar makan Amberly.

Terlebih, setelah mengenakan seragam yang pas tubuh. Body rampingnya terlihat sangat jelas. Sehingga sedikit terlihat mustahil, dengan body seperti itu memiliki porsi makan besar.

Sedang para murid yang melihat, sebagian ada yang menatap kagum. Ada juga yang menatap iri.

Mengabaikan hal itu, karena merasa terbiasa menjadi pusat perhatian. Amberly berjalan santai namun penuh keanggunan menuju meja yang masih kosong.

Yang sial baginya, ternyata terasa sama saja. Tidak ada yang mau semeja dengannya. Dan berakhir dengan dirinya makan siang seorang diri ditengah meja besar kantin yang dia tempati kosong.

Menyuap dengan santai, tidak ambil pusing. Dengan sesekali bersenandung ria. Amberly memilih menatap sekeliling dari pada berkutip dengan ponselnya. Hingga,

Srakk!
PRANGGG!

Semua terjadi begitu saja. Gerak Amberly yang hendak menyuapkan sendok berisi makanannya terhenti membeku seketika. Ketika tiba-tiba nampan makan siangnya ditarik dan dilempar kasar kelantai. Hingga berhamburan, berceceran dilantai kantin sekolah.

Menaikan wajahnya yang kini sudah berubah datar. Melihat siapa pelakunya.

"Cihh!" Kembali decihan khas Elisabeth keluar dari bibir tebal Amberly.

Saat mendapati enam orang murid senior dengan perempuan yang bergaya bak ketua geng sudah berdiri didepannya.

Decihan Amberly berhasil membuat senyum bangga pada enam senior luntur berganti dengan raut sinis tidak suka.

"Aku lapar, pesankan kami makan siang." Ucap senior perempuan paling depan dengan gaya sombong dan kedua tangan terlipat didepan dada.

Mendengar itu, Amberly memutar mata malas menahan kesal. Dan,

Srakk!
Grepp!!

Makanan yang diatas sendok dia buang asal kelantai. Dan berganti menggenggam erat batang sendok.

Melihat itu, perlahan murid lain merasa tertarik dan meski sedikit menjauh karena takut. Kebanyakan mulai menyiapan kamera dari ponsel demi bisa merekam kejadian.

"Pergilah, sebelum kalian menyesal." Balas Amberly dingin, memgabaikan keadaan. Perlahan bangkit dengan dagu terangkat balik menantang.

"Wouwww,, setelah tampil cantik. Sicupu kaya berani melawan guyss!!" Teriak senior tersebut mengejek, diikuti tawa kelima temannya.

Melihat itu, mata Amberly melirik ke nametag senior gila didepannya.

'Alisa, huh? Menjengkelkan, sedikit hampir mirip dengan nama ku. Pantas saja sikapnya menjengkelkan. Mungkin seperti diriku. Tapi, oho tidak. Nama ku lebih cantik. Jadi aku harus seribu bahkan sejuta kali menjengkelkan dari pada dia. So, show time.' batin Amberly bergumam sinis.

Tapp,,
Tap!!

Maju dua langkah dan mencondongkan wajahnya beberapa centi tepat didepan wajah Alisa, seniornya itu.

"Kalau kau tahu aku kaya, maka tutup mulut mu bitch! Sebelum aku membungkam untuk selamanya." Bisik Amberly tajam, bersama tatapan dingin yang dia lontarkan.

Seketika ruangan hening, diam seketika tidak menyangka dengan respon Amberly.

Bahkan Senior bernama Alisa dan kelima temannya dibuat diam meneguk ludah tidak percaya.

Melihat reaksi itu, kini berbalik. Senyum kemenangan terbit disudut wajah cantik Amberly. Dengan gaya khas Elisabeth nya, yaitu senyum mengejek.

"Kauu!" Geram Alisa jengkel, merasa tidak terima dikatai bitch.

Tanpa sadar tangan kanannya melayang dan hendak meraih rambut Amberly. Namun,

Dukhh!
Dughh!!!

"AKHH!!" Jerita Alisa terkejut.

Saat tangan kanan Amberly yang menggenggam sendok, menampis kasar pergelangan tangan Alisa cepat.

Tidak hanya itu, ujung sendok bagian cekungan untuk makan. Amberly jadikan alat untuk memukul dahi Alisa. Hingga meninggalkan bekas kemerahan, dan membuat seniornya itu melangkah mundur terkejut dengan perlawanan dari Amberly.

"Berani menyentuh ku, akan ku buat sekujur tubuh kalian memar tak tersisa. Termasuk wajah jelek yang kalian bangga kan itu." Ucap Amberly dingin tidak main-main.

Bersamaan dirinya saling melempar tatapan tajam dengan keenam seniornya yang masih terdiam membeku dalam keterkejutan.

Terlebih Alisa yang masih menyentuh dahi kemerahannya.

• • •

Voment

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang