BAB 88

287 27 1
                                    

Playlist_song by :
Aziz Hendra - Somebody's Pleasure

Happy Reading !!!

• • •

🎼

Iringan musik terdengar mengalun lembut nan indah, bersama langkah kaki setiap pasangan dilantai dansa.

Begitupun sepasang pemilik acara. Xillian terus merengkuh lembut pinggang ramping Amberly dalam dekapan dansa mereka. Tatapan hangat Xillian mengunci kuat, membuat Amberly sendiri enggan berpaling.

Nyaman dan hangat bagai musim semi. Bahkan, cincin yang melingkar dijari manis keduanya tak terasa apapun. Lebih dari hubungan resmi keduanya.

"Kau sangat cantik, Ly. Malam ini, lebih cantik dari sebelum-sebelumnya." Puji Xillian tulus.

Dan tentu saja hal tersebut membuat wajah Amberly bersemu malu.

"Oh, ya? Kenapa?" Tanya Amberly salah tingkah.

Grepp!
Memilih memeluk pinggang Xillian dan bersandar pada dada bidang laki-laki yang baru saja menyandang sebagai tunangan resminya. Mendapat respon seperti itu, Xillian pun tersenyum lembut dan balas memeluk Amberly. Tanpa keduanya menghentikan langkah kaki gerakan dansa mereka.

Pemandangan yang jelas menarik semua pasang mata, terkagum dengan kemesraan hangat dua pasang remaja itu.

"Mungkin karena kau sudah menjadi tunangan ku secara resmi. Atau mungkin juga karena cincin yang ku sematkan dijari manismu. Rasanya indah dan cantik, namun seolah semua bagai mimpi Ly. Dan, aku tidak masalah jika harus terjebak didalamnya bersama mu. Hanya kita." Jawab Xillian sungguh mengucapkan isi kepalanya.

Srettt,,
Tentu saja kalimat manis yang diucapkan dengan nada lembut, membuat Amberly semakin malu membenamkan wajahnya. Sembunyi didada bidang laki-laki itu.

Tingkah yang membuat Xillian selalu tersenyum bahagia. Sungguh, dirinya tersadar. Jika dia suka tingkah Amberly padanya.

Xillian tidak buta, dia selalu mengamati segalanya.

Begitupun tingkah Amberly saat bersama Zedd, yang bagai singa betina. Atau saat bersama kedua sepupu Amberly. Seperti saat bersama Xavier, Amberly cenderung bersikap menantang. Dan Robbin, ah bagi Xillian. Keduanya lebih cocok disebut dengan Kucing & Tikus.

Tapi, bagi Xillian. Amberly seperti kelinci. Menjauh saat merasa terancam. Tapi, memiliki pesona yang tidak bisa ditolak. Kelucuan dan sikap manja Amberly saat tengah bersamanya, membuat Xillian tidak bisa untuk menolak semua keinginan gadis itu.

Xillian tidak tahu, hal apa yang mengikat mereka hingga sekuat itu. Bahkan, tak ada kebencian meski timbul kecemburuan ketika Amberly tengah bersama laki-laki lain.

Seperti padang rumput, Amberly bagai bunga taman didalamnya. Tersenyum ceria, menari indah dengan sepoian angin mengelilinginya. Ada kebahagian yang muncul dalam hati Xillian. Saat senyum Amberly selalu diberikan hanya padanya.

Yeah, hanya padanya. Dan hal itu, hanya Xillian yang menyadarinya.

"Aku lelah." Rengek Amberly jujur.

Grepp!
Akh,,
Tanpa menjawab atau bertanya. Xillian tahu betul kode itu. Membuatnya langsung mengangkat tubuh gadis itu dalam gendongannya ala birdal style. Meski memekik terkejut, Amberly tersenyum lebar. Selalu saja hatinya berdebar dengan semua kelembutan yang Xillian berikan padanya.

Bersama Zedd, Amberly cenderung membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan hubungan darah mereka. Atau kalau tidak, berakhir dengan terjebak kemesuman Zedd.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang