BAB 20

1.5K 96 2
                                    

Playlist_song by :
Shawn Mendes - There's Nothing Holdin' Me Back

Happy Reading !!!

• • •

Esoknya, tepat setelah pulang sekolah. Amberly memarkirkan mobilnya ditempat parkir Cafe' ternama.

Mengenakan hoodie hitam, demi menutupi seragam sekolahnya. Dengan hanya membawa dompet serta ponsel, dirinya masuk ikut mengantri untuk memesan.

"Ice Americano satu dan burger cheese satu. Aku ingin kejunya sedikit saja." Ucap Amberly memesan dan menyerahkan black cardnya untuk melakukan transaksi.

Yang diterima si kasir dengan sedikit gemetar, hati-hati takut bermasal dengan Card yang hanya berpengaruh atau orang kaya saja yang memilikinya.

"I,,ini sudah nona." Ucap si kasir gugup, menyerahkan black card pada pemiliknya.

Amberly yang paham, hanya mengangguk pelan dan meraihnya. Bergegas menuju kursi kosong dekat jendela sambil menunggu pesanannya diantar.

Termenung menatap jalanan, sampai tidak sadar seseorang sudah berdiri dibelakangnya. Dan,

Srett,,

"Akhh!" Pekik Amberly terkejut, saat penutup kepala Hoodie miliknya tiba-tiba disampirkan menutupi kepalanya.

Sontak, membuat Amberly berbalik dan hendak menyemburkan umpatan amarahnya pada di pelaku. Tapi,

"Zedd, kau datang?" Umpatan itu lenyap, berganti dengan panggilan lembut keluar dari bibirnya.

Zedd yang melihat perubahan raut wajah Amberly cepat. Hanya tersenyum tipis dan menggeleng pelan. Sebelum akhirnya duduk dikursi kosong samping Amberly.

Bersamaan pelayan datang, mengantarkan pesanan keduanya. Yang mana Zedd memesan kopi hitam hangat, tanpa gula.

"Kau tidak lapar? Tidak ingin memesan sesuatu? Atau kau ingin aku pesankan?" Tawar Amberly basa basi.

Kejadian semalam, perdebatan dengan Moris membuatnya hilang fokus seharian.

Bahkan saat Xillian mendekatinya dan mengajaknya makan malam, dirinya berakhir bilang iya tanpa dia sendiri tahu kalau ternyata Xillian mengajak dinner. Akibat diam termenung tidak mendengarkan semua perkataan Xillian.

"Tidak perlu, aku sudah makan tadi dengan klien ku." Tolak Zedd lembut.

Srett,,

Mendekatkan kursinya hingga menempel pada kursi yang Amberly duduki.

Sontak, membuat gerak Amberly yang hendak menyuapkan burger pesanannya kedalam mulut terhenti. Dan menatap dengan sebelah alis terangkat, bertanya.

"Tidak ada, hanya merindukan mu dan ingin menatap mu lebih dekat." Jawab Zedd paham tatapan Amberly.

Mendengar itu, tentu saja jantung Amberly berdegub tidak aman. Tapi, memilih abai dan mengangguk acuh. Dirinya melanjutkan makannya, membiarkan apapun gerak gerik Zedd.

Seperti sekarang, yang mana jemari Zedd sudah sibuk membelai pipi Amberly. Bahkan wajah Zedd sangat dekat, hingga hembusan nafas pria itu terasa jelas menerpa kulit wajahnya.

Amberly sekuat tenaga makan dengan menahan sekujur tubuhnya meremang. Semakin dibuat berdebar, saat jemari kokoh itu bermain ditelingan mungilnya.

"Zeddhh,," cicit Amberly pelan setengah mendesah.

Dan betul saja, seolah itu tujuannya. Zedd tersenyum puas dan semakin mendekatkan tubuhnya. Hingga sisi kanan tubuhnya, menempel pada sisi kiri tubuh Amberly. Dengan tetap terhalang oleh tangan kursi sebagai pembatas.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang