BAB 58

478 46 0
                                    

Playlist_song by :
Ost Who Are You(School 2015)-Who RU

Happy Reading !!!

• • •

~ Kilas Balik ~

Woushh!
Layaknya memasuki lorong waktu. Sosok Elisabeth yang berbentuk bak gumpalan embun, tengah berdiri didekat jendela ruang Perpustakaan.

Tubuh embunnya yang berbalut gaun putih polos seperti piyama. Menatap mengerjap kesekeliling. Tanpa berbicara, dirinya jelas mengenali ruang perpustakaan tersebut. Itu adalah ruang perpustakaan disekolahnya sebagai Amberly.

Hahaha..,,
Hahahaaa,,

Bersamaan tawa yang terdengar menggema memenuhi gendang telinga Elisabeth. Sontak dirinya melarikan arah pandangnya. Tidak hanya tubuh yang membeku dan mata membelalak terkejut. Tapi, jantung Elisabeth pun ikut berdebar kencang tidak memahami situasi ini.

Dimana jauh didepannya dengan jarak. Dua siswi terlihat bercanda gurau dipojok perpustakaan, dibalik rak-rak buku.

Glekk,,
Meneguk ludah. Meski tahu jawabannya tanpa bertanya. Dirinya ingin melihat dengan pasti, jika matanya tidak salah lihat. Berjalan perlahan mendekati dua siswi tersebut.

Woushh!
Srakk,,
Namun, langkah Elisabeth terhenti sejenak. Saat dia hendak menepi ketika ada siswa lain yang berjalan kearahnya, memberi jalan. Tapi, siswi tersebut berhasil melewati tubuhnya begitu saja. Hingga layaknya gumpalan asap, hilang sesaat dan kembali menyatu.

Mata Elisabeth menatap nanar sesaat pada kedua tangannya yang bergoyang semu. Mencoba saling menyentuh satu sama lain. Namun gagal. Membuat Elisabeth terserang panik mendera. Tapi, menahan kepanikan itu. Dirinya memejamkan mata dan memilih menenangkan deru nafasnya.

Mencoba mengabaikan, kaki telanjangnya itu kembali melangkah kearah dua siswi tadi yang kini terlihat tengah tertawa tertahan dengan saling berbisik.

"Hersa, kau benar-benar keren. Rasanya aku puas sekali melihat kau membuat wanita norak Ayahku diam dengan wajah piasnya. Hihihi,," bisik salah satu siswi tersebut.

Berhasil menghentikan langkah Elisabeth tepat didepan sebrang meja dua siswi tersebut. Dan benar saja, mereka adalah Amberly dan Hersa.

Tidak bisa menahan dan tersadar keduanya tidak bisa melihat dirinya. Membuat mata Elisabeth menatap gemetar kearah keduanya.

"Yeah, terserah pada mu. Senang melihat kau tersenyum lagi, terlebih sejak Ibu mu. Tante Lorenc meninggal." Balas gadis siswi lainnya yang tidak lain adalah Hersa.

Mata Elisabeth bergerak menatap lekat wajah gadis bernama Hersa itu. Bersamaan bayangan sosok Hersa yang terbaring membeku didalam sebuah foto ikut menyeruak masuk dalam benaknya.

"Entahlah, kau tahu sendiri keluarga ku sangat kacau. Aku, huftt.. aku bertengkar dengan Kakek ku. Sepupu ku, kami tidak akrab sama sekali. Ayah ku, kau paham betul dia Ayah tiri ku. Setelah Ibu meninggal, aku merasa sendirian. Sampai-sampai lupa kalau aku masih memiliki mu. Maafkan aku mengabaikan dirimu selama ini, Sa." Terdengar Amberly membalas ucapan Hersa dengan tatapan menunduk, dan tersenyum tipis.

"Kau sedang tidak amnesia bukan, sampai lupa kalau kita berdua tidak akrab."

"Ku rasa kau benar-benar lupa, atau ku anggap kau sudah gila. Tapi, biar ku ingatkan Amberly kalimat yang harusnya tetap membuat mu bungkam bahkan sekalipun kiamat datang."

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang