BAB 43

750 50 1
                                    

Playlist_song by :
Gryffin ft. Elley Duhe - Tie Me Down

Happy Reading !!!

• • •

Sang mentari memasuki Libra, yang dilambangkan sebuah timbangan.

Menandakan Musim Gugur telah datang, musim yang bagi sebagian orang merupakan musim yang penuh dengan kegembiraan sederhana.

Memilih berjalan kaki, sebab berangkat dengan menaiki bus. Kini, kaki yang melangkah berjalan pulang disepanjang trotoar. Tersenyum tipis.

Suara renyah dari dedaunan kering dibawah kakinya saat terpijak, serta aroma soup labu panggang disepanjang jalan terasa menghangatkan jiwa.

Seolah hadirnya musim gugur mengundang semuanya untuk bersantai dan menghabiskan lebih banyak waktu didalam ruangan, memandang keluar jendela dimana menampilkan warna-warni indahnya ribuan daun berjatuhan.

Disatu sisi, daun yang jatuh dimusim gugur dan menghias bak lukisan sepanjang jalan.

Mengingatkan Amberly, atau Elisabeth dalam tubuh Amberly akan sesuatu. Bahwa tidak ada kekekalan, tidak akan ada yang bertahan selamanya.

Seperti yang pernah diucapkan Filsuf asal Yunani, Heraclitus. Yang terbesit dalam benak Elisabeth, dari sisa ingatan Amberly. Yaitu,

'Satu-satunya hal yang Konstan adalah perubahan.'

Merasa bahwa makna akan musim gugur sama sepertinya. Dirinya berubah, dan tidak ada kekekalan. Mungkin?

Mata Amberly selain dimanjakan akan warna indah dedaunan yang mendominasi. Dirinya sempat berhenti sejenak saat melihat sebuah pekarangan rumah mewah dengan taman terlukis cantik dihalaman rumah tersebut.

Namun bukan itu fokusnya. Bunga yang bermekaran ditaman itulah yang menjadi daya tarik Amberly.

Yaitu, ribuan bunga Krisan terlihat indah ikut mewarnai musim gugur. Bunga Krisan dengan berbagai macam warna, kecuali putih. Jelas Amberly memperhatikan, tidak ada satupun bungan krisan putih bergabung dalam taman tersebut.

Amberly tidak bodoh, atau lebih tepatnya Elisabeth dan Amberly yang menyatu itu tidak bodoh.

Bunga Krisan yang mekar dimusim gugur memiliki makna yang sangat indah. Yaitu melambangkan Kegembiraan, Keindahan, dan Kesetiaan.

",,,Kesetiaan menjadi simbol utama pada orang tertentu yang mempercayainya."

Penggalan sekelibat kalimat dari seorang pria, terlintas dalam benak Amberly.

Disaat yang sama, Amberly membelalakan mata. Saat dari depan gerbang sebuah rumah, tempat dia berdiri. Jauh didalam sana, sosok pria yang tengah berada dalam benaknya muncul dari balik pintu utama rumah tersebut.

Mata keduanya bertemu meski dengan jarak cukup jauh. Namun, tanpa sadar Amberly menelah ludah dengan tubuh membeku gugup ditempat.

Ketika pria jelas didalam pandangan Amberly, tersenyum lembut. Berjalan melangkah kearahnya. Mengabaikan pintu mobil yang sudah dibukakan untuk pria paruh baya tersebut. Mendekat menuju gerbang dengan setelan seragam militer gagah ditubuhnya.

SRAKKKK,,

Suara gerbang terbuka perlahan, membuat dua sejoli berbeda kelamin dan usia itu masih saling berdiri diam berhadapan. Dengan mata terkunci dalam pandangan.

Ada secuil perasaan aneh yang dapat Elisabeth rasakan. Tapi, itu bukan darinya. Melainkan dari tubuhnya. Yeah, perasaan yang terasa seperti sebuah rindu mendalam menguar dari sipemilik tubuh.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang