BAB 89

216 29 4
                                    

Playlist_song by :
Park SeongJin - The Promise Ost Betrayal (Instrumental)

Happy Reading !!!

• • •

Dua hari berlalu sejak malam pertunangan. Kini, para Senior tingkat akhir tengah menghadapi ujian kelulusan. Membuat para Junior diliburkan demi kenyamanan bersama.

Waktu tengah menunjukan pukul dua siang hari. Tapi langit Ibu Kota tengah menggelap mendung. Hingga guyuran derasnya air hujan membasahi jalanan.

Amberly, Devy dan Celline dengan belanjaan ditangan ketiganya. Mereka berjalan menuju masing-masing mobil yang terparkir dibasemant Mall tempat mereka belanja dan menenangkan diri. Jelas dengan Celline belanjaan terbanyak.

Brakk!
Menutup bagasi masing-masing mobil bersamaan, ketiganya lempar senyum sekilas dan bergegas menuju kursi kemudi. Tapi,

Tapp!
Langkah Amberly terhenti sejenak. Dia tidak buta juga tidak bodoh. Meski tidak terlihat jelas, bagian handle pintu penumpang belakang terlihat ada goresan. Sangat jelas penyusup berhasil membobol masuk kedalam mobilnya.

"Am? Ada apa?" Seru Celline bingung, dengan posisi tubuh sudah hampir masuk kedalam kursi kemudi mobilnya.

Mengerjap, Amberly mengalihkan tatapannya kearah Celline dan Devy bergantian. Menimbang sejenak keputusannya. Hingga senyum terpatri tipis diwajahnya dan gelengan kecil dia berikan sebagai jawaban.

Srettt,,
Tapp!
Mencengkram erat kunci mobil ditangannya. Amberly melangkahkan kakinya menuju kursi kemudi. Dan keputusan bulatnya, dia akan mengurus sendiri siapa penyusup yang berhasil masuk kedalam mobilnya.

Brak,,
Menutup dengan tenang pintu mobilnya. Jemari Amberly mencengkram erat setir kemudi dan menurunkan perlahan kaca jendela mobil bagian depan dikedua sisi. Dengan meneguk ludah waspada.

Melihat itu, Celline dan Devy ikut menurunkan kaca jendela. Lalu,

Vrooommm!!
Vroom,,
Vromm_

Dengan mobil Devy melaju lebih dulu, Amberly menguatkan tekat dan menyusul. Setelahnya Celline tepat dibelakang, keluar dari basemant Mall.

Dan derasnya hujan perlahan membuat mau tidak mau, Amberly kembali menaikan kaca jendelanya. Dengan arah mobil ketiganya berpencar tidak satu arah tepat dijalan raya pertigaan. Dimana Celline lurus, Devy berbelok ke kiri. Dan Amberly memutar setir berbelok ke kanan. Bersama mata awasnya melirik tajam sekilas kearah kaca spion dalam mobilnya.

Dan senyum tipis tertarik, saat sosok berhoodie hitam dengan topi senada perlahan duduk dan menodongkan pisau tajam tepat dileher samping Amberly.

Tanpa menghentikan kemudi menerobos guyuran air hujan. Mata datar Amberly berubah memancar berkilau kemerahan sekilas.

Kalimat,
'Kau tidak akan mati, kecuali aku mati.' dari Zedd. Sedikit melegakannya.

Hanya saja, dia sebenarnya tidak terlalu peduli. Amberly sungguh ingin tahu siapa orang tersebut, sebab wajahnya tertutup topi hitam. Hingga,

JDERR!!
SRETT,,
BRAKK!!

Tepat saat petir dan kilat menyambar didepan mobil terdengar begitu menggelegar hingga bumi bergetar. Amberly membanting setir menghindar kilat petir, membuat mobilnya menabrak kuat bangunan tua di gang tak berpenghuni.

Sedikit bersyukurnya. Amberly dengan nafas terengah lega, berhasil mengendalikan diri tidak sampai terbentur setir kemudi.

Sayangnya, orang dibelakang juga berhasil dalam kendali hanya goyah sesaat akibat benturan. Tanpa merubah posisi.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang