BAB 90

229 27 1
                                    

Playlist_song by :
Egzod - Phoenix (ft. Bianca)

Happy Reading !!!

• • •

Setiap orang memiliki jalan kematian sendiri.

Entah dalam ketenangan, kegelisahan, damai, hingga paling buruk. Semua sudah diatur oleh Sang Takdir sebagai pengendali waktu.

Begitupun yang tengah terjadi saat ini.

TANGGG!!
TANGG,,
TANGGG!!

Layaknya suara Gong Kota berdentang. Sesuatu yang aneh terjadi.

Kejadian bak delusi terjadi didepan mata. Waktu berhenti berputar. Semua yang terjadi berhenti dititik masing-masing.

Begitupun air hujan, yang melayang tidak turun dan berhenti diudara tanpa tahu kapan akan menyentuh bumi.

Brukhh,,
Hahh,,
Hahh!!

Mampu membuat Alisa jatuh terduduk gemetar ketakutan. Tak percaya dengan apa yang matanya lihat. Bahkan nafasnya terasa sesak, saat matanya menatap sekeliling. Benar-benar tak menyangka, terlebih kilat petir yang juga terhenti didepan gedung mereka berada. Dalam posisi sempurna menyambar bumi, tapi tidak kunjung pergi menghilang. Hal yang sangat mustahil. Tapi, Alisa tidak gila. Meski seperti ilusi, dia melihatnya. Hingga tanpa sadar tubuhny bergerak mundur terseret menjauh ketakutan. Saat,

Tapp!
Tapp,,
Langkah mengerikan terdengar mendekat dalam radar telinganya. Dan semakin dibuat bergidik merinding, ketika matanya menatap perlahan naik dari ujung sepasang kaki yang tengah melangkah mendekat didepannya.

"Hahh,, si,, siapa kau!" Cicit Alisa tercekat saat tidak ada lagi sosok Amberly didepannya.

Melainkan wanita dewasa dengan pakaian yang sama seperti yang Amberly kenakan.

Ah, salah. Ini bukan sihir, tapi benar terjadi. Amberly, dimata Alisa. Dia berubah menjadi sosok wanita dewasa dengan siluet wajah tajam dan senyum mengerikan. Tinggi, tegap, ramping sangat cantik. Tapi, benar-benar seperti penyihir. Terlebih mata merah berkilau dan bibir merah padam seperti, darah?

"KAU SIAPA SIALAN!" Jerit Alisa menggila ketakutan, semakin bergerak mundur menyeret tubuhnya dengan posisi masih terduduk dilantai kotor bangunan tak terpakai itu.

"Elisabeth, panggil aku Elisabeth Guella. Nona A-LI-SA." Balas Elisabeth yang berhasil mengambil alih tubuh Amberly. Dengan sengaja menekan nama panggilan Alisa.

"A,apa?" Cicit Alisa sungguh sangat ketakutan, bahkan air matanya mengalir deras membasahi pipinya.

Tapp!
Sekujur tubuhnya terasa dingin seperti diterpa angin musim salju. Membutanya berhenti bergerak seolah terkekang, tepat ketika sepasang kaki Elisabeth berhasil sampai didepannya.

Deg,,
Degh!!
Jantung Alisa bergemuruh hebat, ngeri dengan apa yang tengah terjadi dan yang akan terjadi. Saat matanya menangkap Elisabeth perlahan berjongkok didepannya.

Grepp!
Nafas Alisa terasa tercekat kuat. Ketika ujung kuku jari telunjuk Elisabeth terulur, menarik dagunya untuk mendekat. Membuat wajah mereka berhadapan dengan jarak cukup dekat.

'i,,itu asli?' batin Alisa saat matanya meneliti warna mata wanita yang mengaku bernama Elisabeth itu.

Yeah, itu asli. Alisa tidak bodoh, sampai tidak bisa membedakan mana warna netra asli dan soflen.

'Va,, Vam,,, Vampire?' sambung batin Alisa, tercekat.

Kembali melarikan matanya liar, dan Alisa dibuat membelalak hebat. Saat menangkap, bahu Elisabeth bersih.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang