BAB 14

1.9K 116 4
                                    

Playlist_song by :
Taylor Swift - I Did Something Bad

Happy Reading !!!

• • •

Esoknya dengan sang fajar bersinar terang.

Tapp,
Tap,
Tapp!!

Menuruni anakan tangga, menuju ruang makan. Dengan seragam melekat sempurna dan rapi ditubuhnya.

Srakk,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Srakk,

Langkahnya terhenti saat dirinya mendapati sosok Renneta dengen arpon ditubuhnya tengah menata menu masakan diatas meja.

Terlebih, dengan sosok Moris yang biasanya dingin. Kini melihatnya duduk tenang dan berbincang ringan dengan Renneta.

Membuat ingatan Amberly akan dirinya yang meminta Renneta menjadi sosok pengganti ibu Amberly. Kembali terlintas, dan rasa penyesalan menusuk tepat dijantungnya.

"Amberly, apa yang kau lakukan? Kenapa hanya berdiri disitu, kemarilah. Aku sudah menyiapkan sarapan. Sarapan kesukaan mu." Ucap Renneta tersenyum merekah.

Dan kalimat serta senyum itu, semakin mengganggu Amberly.

'Sial! Apa sekarang dia bahkan berani memanggilku dengan nama saja. Brengsek! Kenapa aku malah terlihat seperti pelakor. Sialan! Seharusnya saat itu, aku tutup mulut dan menunggu situasi saat ini. Dan bukan malah mengucapkan kegilaan itu. Menjadikan dia istri Moris? Huh, yang benar saja.' batin Amberly menggerutu kesal, sangat menyesal. Tapi,

"Ah, Renneta. Kenapa repot sekali, pagi-pagi sudah sibuk disini. Ku pikir kau pernah bilang tidak ingin menghabiskan banyak waktu bersama dua Jonathan. Hahaha,, apa aku salah ingat ya." Balas Amberly tersenyum lebar, dengan sengaja menyindir. Berbanding terbalik dengan apa yang dia rasakan.

Sedang Renneta yang mendengar itu, melunturkan senyumnya sesaat. Dengan dahi berkerut, terlebih akibat ucapan Amberly. Moris langsung menatap kearahnya bertanya dengan sebelah alis terangkat, menuntut penjelas.

'Drama Queen, hah? Ck!' batin Renneta.

"Nona Muda, maaf kalau saya lancang karena memanggil mu nama. Tapi, apa saya salah ingat juga. Anda sangat berharap saya menjadi pengganti mendiang Nyonya. Karena anda, amat sangat menyayangi saya." Balas Renneta tersenyum lebar kembali dengan tenang.

Sontak, gerak Amberly yang akan duduk terhenti dengan mata membelalak terkejut. Menatap tajam pada Renneta tidak menyangka wanita dewasa itu benar-benar berani mengatakan kalimat yang sangat dia sesali.

'satu sama, Nona Muda. Anda terlalu meremehkan saya.' batin Renneta.

Yang entah kenapa, seperti telepathi. Dari tatapan Renneta saja, Amberly paham jelas pikiran wanita dewasa itu.

'sialan!' maki Amberly dalam hati.

"Apa itu benar, Amberly?" Tanya Moris tegas.

Menyentak kedua perempuan diruangan tersebut yang saling lempar tatapan tajam, tersadar dan langsung menatap kearah sumber suara.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang