BAB 68

382 32 5
                                    

Playlist_song by :
Say You Love Me

Happy Reading !!!

• • •

Dengan wajah berang merah padam akibat laporan yang baru dia terima tentang gadisny terlibat perkelahian di toilet, yang benar saja.

Tanpa peduli dirinya berada ditengah rapat, Zedd segera bergegas menuju sekolahnya. Jelas ditemani sekretaris setianya.

Kaki tegas itu melangkah tegap menuju pemilik raut wajah yang menatapnya terkejut. Tapi, dia tidak peduli. Hingga, tinggal hanya tinggal beberapa langkah saja dia sampai pada Amberly. Tapi,

Srakk!
Seseorang tanpa sopan menyenggol lengannya sedikit membuatnya terhuyung kesamping.

Dan yang terjadi berikut, Zedd sudah mendapati Amberly masuk dalam dekapan laki-laki dengan berbalut seragam yang sangat dia kenali.

Yeah, jelas itu Xillian. Tidak kalah panik. Dirinya yang masih disibukan dengan rapat basket dan osis membuatnya tidak bisa menjemput Amberly saat istirahat.

Tapi, siapa yang menyangka. Ditengah dirinya yang sedang rapat bersama anak Osis. Salah satu siswi datang menghampirinya dan menceritakan semua kejadian yang menimpa Amberly.

"Berhentilah membuat ku cemas, Ly. Belum ada satu hari penuh aku meninggalkan mu, tapi-" bisik Xillian lirih. Semakin mengeratkan pelukannya yang tidak terbalas itu. Meski begitu Xillian abaikan, dia tidak masalah. Beranggapan mungkin gadis  dalam dekapannya ini masih syok atas apa yang telah terjadi.

Sangat berbanding terbalik dengan pemikiran Amberly sendiri.

Demi apapun, entah apa yang terjadi. Kini dirinya merasa terciduk melakukan kejahatan, Astaga. Dan kejahatan itu seperti bentuk perselingkuhan, mungkin.

Bukan tanpa alasan Amberly berpikir seperti itu. Dirinya yang dalam dekapan Xillian, dengan posisi sedikit menyamping. Membuat matanya terkunci tepat dalam sorot mata tajam milik Zedd.

Namun tidak sampai disitu. Tanpa Zedd, Xillian serta sekretaris setia Zedd.

Posisi Renneta, Robbin, serta Amberly yang menghadap kearah ketiganya. Membuat mata Amberly semakin membelalak, saat matanya kembali mendapati sosok kakeknya Sonath Roger's dan sepupunya Xavier. Yang berdiri berdampingan beberapa jarak dibelakang Sekretaris setia Zedd berdiri.

Kakeknya memang memandangnya tenang tapi terpatri cemas dalam senyum tipis keriput itu. Yeah, kini Amberly tidak menampik. Dengan latar belakang keluarganya, kini semua yang terjadi padanya pasti mudah diketahui.

Tapi, lagi dan lagi. Saat matanya bertemu dengan netra teduh milik Xavier yang menatapnya nanar. Dia benar-benar seperti terlibat perselingkuhan masal.

Terlebih, dengan ketiga laki-laki berbeda usia itu sudah hampir. Ekhem, pernah hampir menjamahnya meski siapa yang sangka. Predikat gadis perawan masih melekat ditubuhnya.

Sreett,,
Grepp!!

Terkejut, jelas tapi memilih diam. Jemari mungil yang gemetar gugup dengan situasi saat ini. Bergerak gelisah dan mendapati tangan kekar yang sudah dia pastikan itu milik Robbin.

Tapi, persetan dengan hal itu. Jemari mungil itu menggenggam erat jali telunjuk Robbin, hingga membuat si empunya sama terkejutnya. Dan menatap lekat kearah tangannya.

Tersenyum tipis, tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Huftt,,
Menghela nafas pelan, paham apa yang dimaksud Amberly. Robbin berjalan mendekat. Dan,

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang