BAB 37

911 55 1
                                    

Playlist_song by :
Lee Nyeom (Ost 49 Days) - 악마의 눈물

Happy Reading !!!

• • •

Paginya didalam kediaman Jonathan. Tepatnya didalam Sang Nona Muda.

PRAKK!

Sebuah bingkai foto yang menampilkan gambar Amberly dan mendiang Ibunya tersenyum ceria ditaman jatuh berantakan dilantai.

Hening sesaat, Amberly sendiri yang merupakan pelakunya akibat sikap ceroboh. Tidak sengaja menyenggolnya ketika mengambil ponsel. Menatap termenung kearah foto tersebut.

Kemudian, dengan mata mengerjap dan berjongkok. Amberly meraih foto tersebut untuk kembali dia simpan dan hendak meminta pelayan untuk membersihkan pecahan kacanya. Tapi,

Srakk!

Tiga lembar yang ternyata foto juga, yang tersembunyi dibalik foto tersebut jatuh kelantai.

Kali ini keterdiaman Amberly bukan karena firasat buruk yang datang mendera hatinya.

Tapi, kediaman Amberly dengan sekujur tubuh menegang sempurna. Akibat, isi dari tiga foto tersebut.

"I,, Ini?" Gumamnya lirih.

Kembali berjongkok dan mengambilnya. Menatap teliti dalam diam.

Diaman, foto tersebut menampilkan sosok gadis yang berseragam sama dengannya. Dengan kondisi basah kuyup, tergeletak ditepi danau. Diatas rerumputan.

Bukan hanya itu, dua foto lainnya menampilkan kondisi yang sama namun dengan angle yang berbeda. Memperlihatkan luka memar yang terlihat jelas, baik diwajah hingga dileher dan punggung tangan serta kaki jenjang gadis itu.

Atau, bisa Amberly katakan mayat gadis itu. Siapapun yang melihat foto tersebut, jelas bisa menebak jika gadis itu sudah meninggal. Tubuh yang terbujur kaku membeku, dan bibir yang membiru sangat jelas menandakan gadis itu sudah menjadi mayat.

"NO! AMBERLY!"

Teriakan akan mimpi waktu itu, tiba-tiba datang menggema dikepalanya.

"AKHH,,!" Membuat Amberly terkejut, kembali menjatuhkan foto-foto tersebut dengan nafas menderu.

Menyentuh dadanya yang sudah berbalut seragam rapi, jantungnya terasa jelas berdebar kencang.

"Hersa?" Gumamnya, seketika ingat bahwa gadis difoto tersebut adalah Hersa.

Sontak menatap kebawah, dimana foto terjatuh. Amberly memicingkan mata, dan benar saja nama Hersa tertulis jelas diname tag seragam mayat gadis itu.

~

"Kau yang melakukannya?"

Tidak lama, suara-suara itu kembali datang menyerbu dalam benak kepalanya.

"Bukan."

"JANGAN BERBOHONG AMBERLY JONATHAN!"

"Ku bilang bukan aku, Ayah."

"Setelah menjadi pembunuh, kini kau juga menjadi seorang pembohong! Apa begini cara Lorenc mendidik putrinya. Sangat terlihat, darah tidak bisa berbohong. Ibu dan anak sama saja."

"Jangan menghina mendiang Ibu. Dan, aku benar-benar tidak melakukannya."

"Terserah, mau kau melakukannya atau tidak. Ayah tidak peduli. Kasus ini akan Ayah tutup. Jadi, jaga sikap mu kedepannya. Jangan coba-coba berulah lagi dan mencoreng nama baik Jonatha."

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang