BAB 48

649 53 0
                                    

Playlist_song by :
Ost The K2 - Quando Corpus Morietur

Happy Reading !!!

• • •

Yang tidak diketahui Amberly maupun Elisabeth setelah pergi dengan rasa putus asa.

Tapp
Tap,
Tapp!

Kaki berbalut sandal khusus dalam rumah yang dipakai Moris itu, bergegas menaiki anakan tangga. Dengan ruang kerja tujuannya.

Cklekk!

Masuk tanpa menutup pintu, Moris meraih ponselnya. Mendial nomor Renneta dalam kontaknya. Dan,

"Yes, sir?" Dijawab cepat oleh Renneta.

"Bagaimana?" Balik tanya Moris dengan raut wajah cemas.

Dada bidangnya naik turun dengan nafas menderu, mulai panik.

"Hm, orang kita sudah berjaga di Bandara. Jeda waktu itu, ku rasa cukup untuk kita menghubungi Pusatnya." Jawab Renneta dari sebrang panggilan.

Dimana dengan earphone bluetooth ditelinga kanannya. Renneta tengah sibuk menuruni anakan tangga darurat akibat kesialan lift apartement miliknya tengah dalam masa perbaikan.

Sedang kedua tangannya yang juga memegang dua benda, tidak mengalihkan fokus Renneta bergantian menatap dua benda tersebut.

Dimana ditangan kanan terdapat Ipad yang memperlihatkan layar seperti GPS, seolah menunjukan titik gerak sesuatu. Yang ternyata merupakan mobil yang dinaiki Amberly. Memastikan kearah mana Nona Muda nya itu dibawa.

Sedang tangan kanannya sibuk dengan ponselnya yang lain. Ponsel pribadi untuk urusan kerjaan. Namun, mungkin bisa dikatakan khusu untuk kerja gelapnya.

Dimana, layar ponselnya menunjukan puluhan chat dari anak buah yang dia kirim untuk berjada dibeberapa titik.

"Pastikan mereka tidak bisa lolos dari bandara hingga siang besok. Kau mengerti." Perintah Moris, tegas.

Dimana Moris pun tidak kalah sibuk, dirinya tengah memakai sepatunya dan meraih jaketnya.

Berjalan terburu-buru, jelas menunjukan bahwa dia hendak pergi.

"Baik, Sir. Saya mengerti. Tapi, sir apa anda yakin anda bisa bernegosiasi dengan pihak pusat? Karena mereka sendiri lah yang menurunkan perintah pada Anggota untuk penangkapan Nona Muda. Kita tidak terlalu berkuasa untuk membebaskan Nona Muda kali ini." Balas Renneta jujur apa adanya, memasuki mobilnya dan meletakan Ipadnya dijok mobil sampingnya bersama ponselnya.

Sedang disisi lain, Moris yang juga baru sampai dibagasi. Terdiam sesaat, bukannya tidak tahu. Tapi, dia sudah memikirkannya.

"Karena itu, ada orang yang harus aku temui. Dia pasti akan membantu kita. Karena ini tentang Amberly." Ucap Moris serius, ikut membuka mobil miliknya. Dan masuk dengan tenang.

"Siapa yang anda maksud?" Lagi, tanya Renneta mencengkram erat setir kemudinya.

"Sonath. Sonath Rogers, tanpa perlu belutut. Asal dia tahu apa yang terjadi pada Amberly, dia pasti akan turun tangan. Amberly tetaplah cucunya. Kuharap kekuasaannya bisa membebaskan Amberly." Jawab Moris serius, bersamaan jemarinya menghidupkan mesin mobilnya.

"Aku mengerti. Akan saya kabari lagi perkembangannya." Setuju Renneta, yang dibalas dehaman singkat dari Moris. Dan,

VROMMM,,
VROMM!!

Dua mobil ditempat yang berbeda, melaju bersamaan keluar dari bagasi dengan tujuan masing-masing.

* * *

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang