BAB 13

2K 127 0
                                    

Playlist_song by :
Ariana Grande - Bad Idea

Happy Reading !!!

• • •

Setelah kepulangan Zedd. Dengan menekan rasa malu dan ambigu, dirinya bergegas menaiki tangga menuju kamarnya.

Yang sialnya, segala umpatan dia gumamkan saat Ayahnya. Moris meneriaki namanya dan ikut mengejarnya. Membuatnya semakin sedikit berlari saat sampai dilantai dua agar cepat sampai kamarnya. Hingga,

Cklekk!

Grep!

Tepat saat tangan kanan Amberly sampai dan menggenggam serta membuka knop pintu kamarnya.

Saat itu juga Moris berhasil meraih pergelangan tangan putrinya, Amberly. Dan,

Srett!

Entah kekuatan Moris yang terlalu besar atau tubuh Amberly yang terlalu lemah. Hingga tarikan Moris dipergelangan tangan Amberly, membuat tubuh ramping itu berbalik cepat. Berputar menghadapnya. Dan,

Brukkh!
Grepp!

Menabrak cukup keras dada bidang Moris. Yang membuat keduanya sama-sama terkejut. Bahkan, Moris yang tidak menyangka hal tersebut terjadi. Dengan spontan, tangannya yang lain langsung bergerak melingkar di pinggang ramping putrinya.

Kini keduanya saling berpelukan, dengan kedua mata masing-masing saling hanyut dalam tatapan dalam mereka.

Bahkan, seolah waktu berhenti bergerak. Seisi dunia terasa begitu lama dan hangat disekeliling keduanya. Tanpa keduanya menyadari status masing-masing yang notabenya adalah Ayah dan putrinya.

'sudah berapa kali ku katakan bukan. Sial! Aku memang lemah dengan pria tampan. Dan, lebih sialnya lagi. Kenapa Ayah si lemah Amberly juga harus tampan. Bagus jika dia pria tua gemuk dengan perut buncitnya. Sial, sial, sial!' gerutu Elisabeth dalam tubuh Amberly.

Dengan perlahan tangan kanannya yang bebas terangkat dan bertengger melingkar di bahu Moris. Bersama senyum manis bahagia terbit diwajah cantiknya. Tidak bisa menyembunyikan kesenangannya dengan posisinya dalam dekapan Moris.

Salah satu pria tampannya.

Yang seketika gerakan tersebut dan senyum diwajah Amberly, menyadarkan Moris. Mengerjapkan mata dan kembali wajah serius datarnya tampil.

Tapi, entah apa yang meracuni Moris. Dirinya juga enggan melepaskan Amberly yang merupakan putrinya dari dalam dekapannya.

"Apa seperti ini cara mu memberontak?" Desis Moris emosi, saat ingatan akan putrinya pulang dalam gendongan tuan muda Orpheus tadi. Dan,

Srett!

"Akhh!" Pekik Amberly terkejut.

Saat tanpa sadar Moris mengeratkan cengkramannya pada pergelangan tangan kiri Amberly.

"Jawab, PUTRIKU!" geram Moris dengan sengaja menekankan kalimatnya.

Entah untuk menyadarkan Amberly tentang status mereka. Atau, lebih tepatnya mengingatkan dirinya sendiri agar tidak ikut hanyut dalam perangkap gila putrinya.

"Ayah, kau menyakitiku." Cicit Amberly tanpa bisa menahan lagi rasa nilu dipergelangan tangannya.

Bahkan senyum diwajahnya sudah berganti menjadi ringisan kesakitan. Dan,

Srakk!

Mendengar itu, senyum sinis kembali terbit diwajah Moris dan dengan kasar melepaskan Amberly hingga terdorong kebelakang.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang