BAB 54

715 50 5
                                    

Playlist_song by :
Ost Goblin - Round And Round

Happy Reading !!!

• • •

Masih hanyut dalam tatapan masing-masing. Dimana Amberly menelaah setiap kalimat Zedd yang terlontar, dengan Zedd setia meneliti setiap perubahan raut wajah Amberly. Hingga,

Sreett,,
Amberly menarik perlahan jemarinya dalam genggaman Zedd tanpa memutuskan kontak mata dengan pria tersebut. Lalu,

Grepp!
Balik memegang bahu kiri pria tersebut dan mendorong perlahan pria tersebut hingga kembali terduduk bersandar. Namun,

Woushh!
Bak hal dalam dongeng fantasi kembali terjadi. Tepat saat Amberly menggerakan tubuhnya, dengan setengah berdiri dimana tangan kanannya tetap dibahu kiri Zedd dan lutut kakinya dia letakan ditepi sofa sebagai tumpuan antara paha Zedd.

Disaat yang sama, langit perlahan menunjukan rona kegelapan. Dimana Gerhana terjadi, disaat itu juga bukan lagi sosok Amberly yang berada dihadapan Zedd. Melainkan Sang Roh itu sendiri, Elisabeth Guella.

Hal yang sudah pasti membuat yang melihat hal itu didepan matanya sendiri bahkan dengan jarak beberapa centi. Dibuat tercengang tak percaya.

Woushh,,
Brakk!
Seolah alam hadir mendukung. Angin kencang bertiup, hingga membuka kasar paksa jendela ruang kerja. Masuk memenuhi setiap sudut penjuru. Menerpa lembut rambut Elisabeth, menjuntai indah terurai diatas wajah Zedd.

Terpesona akan hal yang mustahil namun nyata didepan mata. Zedd bahkan mengurangi kediapan mata, tak ingin tercurangi oleh Sang Takdir.

Mengulurkan tangan yang bahkan terasa ragu, menyentuh pipi wajah menawan didepannya.

"E,, Elisabeth Guella." Ucap Zedd terbata, membelai pipi yang terasa dingin dijemarinya.

Entah itu pernyataan atau pertanyaan, yang jelas panggilan itu mampu membuat si pemilik seketika membelalakan mata sama terkejutnya.

Saat pandangannya menangkap jelas pantulan wajahnya saat ini dari netra mata terperangah Zedd. Dan,

Srakk!
Seketika itu juga, Amberly yang sudah diambil alih sepenuhnya oleh Elisabeth menarik cepat tubuhnya. Berdiri tergesa dan hendak pergi.

Grepp!
Namun sayang, cekalan Zedd dipergelangan tangannya lebih cepat. Menghentikan langkahnya seketika. Membuat Zedd berdiri dan masih menatap terpesona akan keajaiban Sang Takdir. Meski keajaiban itu kini berdiri memunggunginya.

Tapi satu hal yang bisa Zedd simpulkan dengan pasti. Bahkan jemarinya meremas lembut, mengeratkan cekalannya. Bahwa Elisabeth dan Amberly adalah dua hal yang berbeda.

Benar-benar berbeda dalam segala hal. Menelisik tubuh Elisabeth, bahkan bukan lagi seragam sekolah yang melekat ditubuh gadis itu. Tapi, gaun hitam indah polos dengan belahan dibagian paha kanan panjang hingga bagian rok belakang gaun menyentuh lantai. Menyapu setiap jejak langkah gadis itu. Gadis yang lebih dari kata menawan.

"Lepaskan tangan ku, Tuan Muda Zedd yang terhormat." Ucapan Elisabeth dengan nada dingin dan nafas memburu.

Mampu menyadarkan kembali kewarasan Zedd. Tapi bukannya menurut, malah seringaian kecil terpatri diwajah tampan itu.

* * *

Disisi lain, tepatnya disebuah Lapangan Latihan Kemiliteran. Dengan para prajurit dibawah pimpinan Devgas tengah berlatih.

Bersama Devgas sendiri yang mengawasi ditemani Vetoz dan Lauzy disisi kanan dan kirinya.

Semuanya dibuat diam, menatap takjub akan langit yang menggelap dibawah Gerhana. Dimana Sang Bulan menutupi cahaya Sang Mentari dalam baris lurus menyinari Bumi.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang