Playlist_song by :
Annie Marie - Alarm (Marshmello Remix)Happy Reading !!!
• • •
Esoknya, dengan hujan mengguyur deras ibu kota.
Amberly yang berakhir menginap di Manssion D'Orpheus. Menggunakan mobil sport pribadi milik Zedd untuk berangkat ke sekolah.
Dan sepanjang mata pelajaran, Amberly tidak fokus sama sekali. Terlebih dengan apa yang diucapkan Zedd saat sarapan sebelumnya.
"Kau tenang saja Mon Amor. Sisanya sudah dibereskan anak buah ku. Entah sejak tadi malam, atau seterusnya. Selamanya akan seperti itu. Cukup ingat, ada diriku dibelakang mu."
Entah kenapa ucapan Zedd selalu terdengar ambigu ditelinga Amberly. Bahkan Elisabeth sendiri, merasa jika setiap ucapan yang Zedd katakan seperti memiliki makna ganda dibaliknya.
Hanya saja itu masalahnya, baik Amberly ataupun Elisabeth didalam tubuh Amberly. Tidak dapat memahami makna tersebut.
KRINGGG!
Bunyi bell terdengar memekakan telinga disepanjang penjuru sekolah. Menandakan jam sekolah telah usai.
Segera, Amberly bergegas menata barangnya dan berniat menuju tempat parkir. Namun,
Grepp!
Didepan papan tulis, dimana Amberly hendak keluar.
Coline sudah lebih dulu mencekalnya. Menatap serius kearahnya. Tidak hanya itu, sosok Devy pun ikut menunggu dibelakang Coline.
"Bisa kita bicara?" Tanya Coline serius.
Amberly menatap Coline sesaat, beralih menatap Devy yang mendapat anggukan jika Devy pun ingin bicara dengannya.
"Baiklah." Setuju Amberly, pasrah.
Setelahnya, dengan Coline dan Devy berjalan lebih dulu dan Amberly dibelakang mengikuti.
Kehadiran mereka bertiga menarik perhatian semua pasang mata yang berpapasan. Pensaran bagaimana tiga orang murid yang terkenal sendiri dalam artian tidak suka berteman, berjalan beriringan.
Terlebih raut wajah datar tak tersentuh, semakin membuat aura ketiganya menguat. Bak group yang tak terbantahkan.
Hingga berakhir ditaman belakang, dimana suasana sepi. Dan sudah dipastikan tidak ada siapapun. Dengan spontan, mereka bertiga berdiri membentuk lingkaran cukup lebar saling berhadapan.
"Ada apa?" Tanya Amberly tanpa basa basi. Menyilangkan kedua tangan didepan dada, menunggu.
Devy yang tenang, hanya berdiri santai dengan kedua tangan masuk kedalam saku rok seragamnya. Sedang Coline bertolak pinggang menatap Amberly.
"Apa, ekhem.." ucap Coline terjeda, berdeham mencoba menghilangkan keraguannya untuk bertanya.
Amberly yang melihat itu, hanya menaikan sebelah alisnya menunggu dengan tatapan bertanya.
"Apa kau benar-benar membunuhnya?" Bukan Coline, melainkan Devy.
Bahkan kalimat yang dilontarkan tanpa basa basi itu, sedikit membuat Coline tersentak pelan kaget. Melotot tajam pada Devy akibat to the point.
Sedang Amberly, dahinya hanya berkerut tidak paham arah pertanyaan tersebut.
"Apa maksud mu?" Tanya Amberly kembali.
"Hersa, Adik Alisa. Senior yang suka menganggu mu. Apa benar kau membunuhnya?" Jelas Devy datar. Diangguki Coline.
"...Pembunuh seperti mu yang sudah membuat adikku mati sia-sia. Jangan harap bisa hidup tenang dan nyaman, sekalipun nama Jonathan dibelakang mu. Bitch!"
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is? Me!!! ✓ [On Going]
ActionNote : WARNING !!! Anak Kecil Dilarang Membaca. Cerita mengandung adegan Dewasa & Kekerasan. Tidak dianjurkan untuk dibawah umur. • • • Book 1 : She Is? Me!!! Genre : Harem, Fantasy, Romance, Action (18+ ,,, 21+) ~ Jika kebanyakan cerita Transmigra...