BAB 41

845 46 0
                                    

Playlist_song by :
Faouzia ft. John Legend - Minefields

Happy Reading !!!

• • •

Tumpang tindih, mungkin itulah yang terjadi pada ingatan Amberly yang ditinggalkan untuk Elisabeth.

Tepat setelah kembali kekelas bersamaan bel jam istirahat berdering dan tidak lama mobil Ambulance datang.

Kegaduhan terjadi seketika diseluruh penjuru lingkungan sekolah. Ricuh dalam kepanikan, dengan beberapa hanya melihat dari jendela kelas. Saat guru dan petugas ambulance membawa Alisa dan Bora dengan keadaan mengenaskan kedalam ambulance.

Amberly dan Devy serta Celine yang juga hanya melihat dari jendela kelas. Menatap datar kearah ambulance.

Disaat Devy dan Celine saling lempar tatapan bertanya pada mood Amberly yang terlihat kacau dalam ketenangan.

Amberly sendiri malah hanyut dalam pemikirannya. Saat bayangan akan ucapan Bora di gudang tadi. Ingatan Amberly kembali datang secara samar.

Namun, seperti yang dikatakan tumpang tindih. Ingatannya berlawanan dengan ingatan sebelumnya.

~

"HERSA! NO!" Teriak sosok Amberly ditepi danau, panik.

BYURR,,

Menceburkan diri segera, masuk kedalam danau yang sialnya lumayan dalam.

Terus berenang semakin dalam, mencoba meraih tangan Hersa yang sudah pingsan tak bergerak hampir menyentuh dasar danau. Membuat Amberly semakin panik, hingga bersyukur. Lega, dapat menggapai tangan dingin itu.

Kembali, segera berenang keatas permukaan danau. Hingga sampai, dan menepi. Amberly membantu mengangkat tubuh Hersa naik ketepi danau, meski cukup kesulitan.

Setelahnya, dirinya yang juga sudah naik ketepi danau. Dengan wajah yang semakin panik, membantu Hersa untuk melakukan pertolongan. Dengan melakukan cpr, berharap air danau yang terminum Hersa keluar. Namun sia-sia.

Kepanikan semakin menjadi-jadi, kala meraih ponselnya dan berniat menghubungi ambulance. Namun, sialnya ponselnya mati akibat basah.

"Hersa, kumohon sadarlah. Maafkan aku." Ucap Amberly, menangis sejadi-jadinya dengan jemari menggenggan erat tangan dingin itu.

Sebelum perlahan melepaskannya dan bergegas pergi. Berlari, menjauh meninggalkan tubuh tak sadarkan diri milik Hersa.

~

Jelas sekali, didalam ingatan kali ini. Meski sama-sama meninggalkan Hersa, tapi berbeda dari sebelumnya.

Amberly menceburkan diri menolong Hersa. Sangat berbanding terbalik dengan ingatan diawal, yang terlihat seolah Amberly yang mendorong Hersa.

"Amberly?" Panggil Celine, menyentuh bahu Amberly.

Membuat si pemilik bahu, mengerjap. Tersadar dari lamunannya. Berbalik, mendapati kini kelasnya kosong hanya terdapat mereka bertiga.

Terdiam sesaat, dengan ketiganya saling melempar pandang. Tidak ada pilihan lain, keputusan Amberly sudah bulat.

"Hey, apa aku bisa bicara bertiga dengan kalian?" Ucap Amberly serius.

Kali ini, Celine dan Devy yang lempar pandang saling penasaran.

"Kau bisa katakan sekarang." Jawab Celine.

"Hm, katakanlah." Sambung Devy.

Namun, keheningan kembali terjadi.

"Hanya kita bertiga, ditempat dimana tidak akan ada orang lain yang mungkin mendengarnya." Balas Amberly, serius.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang